Marhaban Ya Ramadhan

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1435 H



Selasa, 29 Desember 2009

Atasi Banjir Mulai 2010, Pemkab Asahan Gunakan Kapal Keruk

Daerah,29-12-2009
*indra sikoembang
MedanBisnis – Kisaran

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asahan akan mengoperasikan kapal keruk untuk mengatasi sedimentasi (pendangkalan) di sepanjang alur Sungai Asahan, mulai April 2010. Sehingga persoalan banjir yang kerap melanda daerah itu segera dapat teratasi.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Asahan Safaruddin saat mengikuti rapat bersama Komisi C DPRD Asahan dan Otorita Asahan. “Untuk menanggulangi persoalan banjir yang melanda Kabupaten Asahan setiap tahunnya, kita akan atasi pada bulan April 2010 mendatang, mengingat kita telah memiliki kapal keruk, meskipun kapasitas pengerukan masih belum maksimal,” kata Safaruddin, Senin (28/12) di gedung dewan setempat.
Namun rencana pengerukan tersebut, kata Safaruddin, akan mengalami hambatan. Sebab hasil limbah kerukan yang akan dibuang di daerah pinggiran sungai akan bermasalah dengan masyarakat. Diketahui sepanjang 100 meter daerah aliran sungai (DAS) harus dikosongkan, namun kenyataannya saat ini banyak tanaman dan bagunan milik masyarakat. “ Dengan fenomena saat ini, mau dibuang kemana limbah kerukan,” terang Safaruddin, sembari berharap persoalan pembuangan limbah pengerukan memiliki solusi secepatnya.
Mengenai biaya operasional kapal keruk tersebut, Safaruddin menjelaskan bahwa dananya telah dianggarkan dalam APBD Asahan sebesar Rp 500 juta dan ditambah dengan dana yang diberikan oleh pihak otorita Asahan sebesar Rp 500 juta. “ Untuk operasional, Asahan harus mendahulukannya, setelah itu barulah dana dari Badan Otorita Asahan (BOA) sebesar Rp 500 juta dapat digunakan,” sebut Safaruddin.
Ketua Komisi C DPRD Asahan Suparman yang memimpin rapat tersebut mengatakan dalam waktu dekat pihaknya akan membicarakan permasalahan pembuangan limbah pengerukan tersebut kepada masyarakat yang memiliki lahan di daerah DAS. “ Kami akan bicarakan hal ini pada tokoh masyarakat, pemilik lahan serta aparat pemerintah di daerah setempat, agar persoalan banjir dapat segera teratasi,” janji Suparman.
Suparman yang didampingi oleh anggota dewan lainya yakni, Sudung, Warisno, M Haris, T.Jonson, Ilaham, Rudi Hartono berharap pihak BOA dapat merealisasikan permintaan Pemkab Asahan untuk mendapatkan satu kapal keruk lagi.
Sementara itu pihak BOA, PSM Tobing mengatakan bahwa pihaknya akan memberikan satu unit lagi kapal keruk, tapi kapal keruk yang pertama harus sukses beroperasi mengeruk aliran sungai Asahan, setelah itu, barulah pihak BOA dapat merealisasikan permintaan kapal keruk kedua.
“ Kapal keruk pertama saja belum beroperasi, gimana kita mau memberikan kapal keruk yang kedua, kami tidak mau terjadi pemubajiran,” papar Tobing sembari mengatakan dana sebesar Rp 500 juta tersebut juga akan diberikan, bila kapal keruk pertama telah beroperasi dengan baik.

Selengkapnya...

Senin, 28 Desember 2009

Bakohumasda Harus Lebih Proaktif Berikan Informasi

Daerah,24-12-2009
*indra sikoembang
MedanBisnis – Kisaran

Bupati Asahan Risuddin meminta Badan Koordinasi Kehumasan Daerah (Bakohumasda) lebih proaktif dalam menjalin kerjasama dan koordinasi dengan berbagai pihak, dalam rangka memperlancar arus informasi di daerah tersebut. Dengan harapan dapat membagun citra yang baik terhadap Pemkab Asahan.

“Harapan saya ke depan, jangan ada lagi semacam kebekuan informasi antara masyarakat dengan pemerintah sehingga sering terjadi miskomunikasi, yang semula kecil kemudian membias semakin lebar, sehingga pemerintah terkesan kurang responsif terhadap aspirasi masyarakat,” ujar Bupati Asahan dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Bagian Organisasi Pemkab Asahan Saharuddin para pertemuan pengurus Bakomumasda Asahan, Rabu (23/12) di aula Melati Pemkab setempat.
Dikatakannya, saat ini kebutuhan terhadap informasi publik semakin meningkat. Apalagi saat ini publik semakin bebas bicara dan kritis terhadap akuntabilitas dan transparansi pemerintah. Maka menjadi kewajiban semua instansi pemerintah, TNI, Polri, BUMN, BUMD dan perusahaan swasta memberikan informasi yang akurat kepada pemohon informasi. Meskipun pemberian informasi tersebut memiliki aturan dan tata cara serta prosedur tertentu.
“Memang setiap badan publik wajib memberikan informasi, namun pemberian informasi tersebut harus sesuai ketentuan berlaku,” sebut Saharuddin.
Bupati juga mengingatkan, fungsi Bakohumasda Asahan adalah menyediakan data dan informasi kepada publik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di unit masing-masing, serta melakukan koordinasi antara instansi pemerintah, BUMN, BUMD dan swasta untuk mempelancar pelayanan informasi.
“Bakomumasda harus dapat menyesuikan diri dengan kebebasan pers yang saat ini semakin terbuka, berikan informasi yang akurat kepada pemohon informasi, agar masyarakat dapat mengetahuinya dengan baik,” jelasnya.

Selengkapnya...

Polres Asahan Buka Pengaduan Online

Daerah,24-12-2009
*indra sikoembang
MedanBisnis – Kisaran

Polres Asahan membuka pengaduan masyarakat secara online lewat situs www. polresasahan.info. Langkah progresif ini merupakan upaya dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Waka Polres Asahan Kompol DH Ginting pada acara sosialisasi kepada Pemerintah Kabubaten (Pemkab) Asahan dan Pemkab Batubara, Rabu (23/12) mengatakan, masyarakat saat ini tidak perlu ragu dan takut untuk melakukan pelaporan, karena Polres Asahan telah meluncurkan wabsite Polres Asahan. Dalam website tersebut masyarakat dapat melakukan pelaporan dan pelaporan juga dapat ditujukan ke masing-masing Polsek.

“Pengaduan masyarakat saat ini sangat gampang, karena kami telah menyedikan website, agar masyarakat tidak kecewa saat melakukan pengaduan, apalagi kami memiliki motto melayani setulus hati dan kepuasan masyarakat tujuan kami,” sebut Ginting, seraya menyatakan, program ini juga untuk menghindari makelar kasus.
Selain website yang digunakan untuk melayani masyarakat, Polres juga memanjakan masyarakat dengan menyedikan e-mail (surat elektronik) serta beberapa nomor dari berbagai operator baik ditujukan untuk Polres Asahan maupun di masing-masing Kapolsek.
“Kami juga menyiapkan email dan nomor Hp dari berbagai operator, misalnya ditujukan ke Polres Asahan, Telepon (0623) 347110, SMS – 081263601222 atau 081990637222, Fax (0623) 41542, E-mail spkresasahan@yahoo.co.id,” terangnya.
Polres juga akan membuat kantin mini di sentral pelayanan kepolisian (SPK), agar masyarakat yang melakukan pelaporan dapat menikmati susana damai dan tidak bosan menunggu. “Mungkin kita akan buat kantin kejujuran di SPK ini,” ujar Ginting.

Selengkapnya...

Polri Prioritaskan Keamanan dan Kenyamanan Warga


Daerah,24-12-2009
*indra sikoembang
MedanBisnis – Kisaran

Untuk mewujudkan keamanan dan kenyaman serta keselamatan masyarakat dalam melaksanakan perayaan hari Natal 2009 dan Tahun Baru 2010, Polri menargetkan lima point prioritas dalam pelaksanaan operasi lilin 2009.

Dari kelima target tersebut, pertama, terwujudnya rasa aman dan nyaman masyarakat dalam melaksanakan kegiatan beribadah, maupun berwisata serta keamanan wilayah pemukiman yang ditinggal oleh penghuninya. Kedua terwujudnya keamanan, ketertiban, kelancaran dan keselamatan lalu lintas. Ketiga, terjaminnya keamanan dan kelancaran distribusi bahan pokok, bahan bakar minyak dan listrik.
Sedangkan keempat, polri siap mengwujudkan keamanan dalam aktivitas embarkasi dan debarkasi di pelabuhan, baik darat, laut dan udara. Dan kelima, dapat mengatasi dan meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman aksi terorisme.
“Untuk mencapai target tersebut sangat diperlukan keseriusan polri dan kerja sama serta sinergi dengan segenap komponen pemerintah, masyarakat dalam melaksanakan operasi ini, sehingga kita dapat memberikan pelayanan dan pengamanan secara komprehensif kepada masyarakat,” ujar Kapolri Bambang Hendarso Danuri dalam sambutannya yang dibacakan AKBP Mashudi pada acara gelar pasukan operasi lilin 2009, Rabu (23/12) di halaman Mapolres Asahan.
Dalam menghadapi tugas pengamanan operasi lilin 2009 tersebut, ada beberapa hal yang ditekankan oleh Kapolri, yakni harus melakukan deteksi dini melalui peran intelijen Polri, bekerjasama dengan komuniti intelijen lainnya. Hal ini dilakukan untuk mendeteksi berbagi fenomena yang berpotensi menimbulkan gangguan Kamtibmas, agar dapat diantisipasi dengan baik.
Begitu juga dengan pengerahaan kekuatan di tempat rawan untuk memberikan perlindungan, lalu terus tinggatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya aksi teror. “ Polri bertindak tegas, namun humanis terhadap setiap pelanggaran hukum,” sebut Kapolri, seraya meminta selalu waspada dan antisipasi setiap permasalahan yang timbul dan laksanakan evaluasi terhadap pelaksanaan operasi lilin 2009 tersebut, guna dijadikan referensi dalam penyelenggaraan operasi lilin tahun mendatang.
Upacara gelar pasukan operasi lilin 2009 di Kabupaten Asahan diawali dengan pemasangan pita kepada seluruh personel kepolisian di jajaran Mapolres Asahan serta TNI dan Pol PP di daerah Kabupaten Asahan dan Batubara.
Selengkapnya...

Jumat, 18 Desember 2009

SKPD Asahan Diminta Penuhi Target PAD

Daerah, 17-12-2009
*indra sikoembang
MedanBisnis – Kisaran

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Asahan Erwin Syahrul Pane meminta seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Camat untuk meningkatkan realisai Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Pajak Bumi dan Bagunan (PBB) tahun 2009. Pasalnya hingga 14 Desember 2009 masih banyak SKPD dan Kecamatan belum dapat merelisasikan target yang diberikan Pemkab Asahan.
“ Saya berharap hingga akhir Desember 2009, SKPD dan para camat dapat merealisasikan target PAD dan PBB seratus persen,” kata Erwin kepada MedanBisnis, Selasa (15/12), usai melaksanakan rapat koordinasi pemerintah di ruang Melati Pemkab Asahan
Sekda juga menjelaskan, target PAD dari SKPD sebesar Rp 646 miliar lebih, namun yang terealisasi hingga saat ini sebesar Rp 602 miliar lebih atau 93 persen. Sedangkan target PAD kecamatan sebesar Rp 73 juta, namun yang terealisasi sebesar Rp 49 juta atau 68 persen. Karena itu, target tersebut masih harus ditingkatkan sebelum berakhirnya tahun 2009.
”Karena itu diingatkan kepada seluruh SDKD dan pengelola PAD agar dapat meningkatkan kinerjanya dengan sungguh-sungguh dan paling tidak target 100% dalam APBD 2009 dapat terealisasi,” terang Sekda, seraya berharap kepada SKPD dan Camat dapat terus berkoordinasi dengan Sekda, bila mengalami hambatan dalam peningkatan PAD di Asahan.
Dari 19 SKPD yang ada di Asahan terungkap dalam Rakorpem tersebut, tiga SKPD yang dapar merealisasikan target PAD. Bahkan dua diantarnya melebih target yakni Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil serta Dinas Pendidikan. Selengkapnya...

Pemkab Asahan Diminta Jalin Komunikasi ke DPRD Sumut

Daerah, 15-12-2009
*indra sikoembang
MedanBisnis – Kisaran

Ketua Tim IV DPRD Sumatera Utara Bustami HS meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asahan untuk lebih meningkatkan komunikasi secara intensif kepada anggota DPRD Sumut, khususnya yang berasal dari daerah pemilihan Kabupaten Asahan. Agar semua permasalahan daerah dapat diakomodir.
Permintan tersebut dikatakan Bustami saat melakukan reses bersama anggota dewan yang juga berasal dari pemilihan Asahan dan Tanjungbalai, di antaranya Zulkarnaen, Muslim Simbolon, dan Khairul Fuad, Senin (14/12).
“ Kalau Pemkab Asahan dengan DPRD Sumut dapat menjalin komunikasi dengan baik, maka permasalahan yang dialami oleh daerah dapat teratasi,” ujar Bustami.
Salah satu tujuan dari komunikasi intensif tersebut kata Bustami, untuk mendiskusikan segala permasalahan ataupun merencanakan program daerah ke tingkat Propinsi Sumatera Utara. Sehingga agar anggota dewan asal pemilihan Asahan dapat memperjuangkan program daerah yang juga merupakan aspirasi masyarakat. “ Manfaatkanlah kami yang berasal dari pemilihan Asahan,” ujar Bustami.
Dari reses tersebut, banyak program dan permasalahan yang dibicarakan oleh Pemkab dan tim IV DPRDSU tersebut. Diantaranya, mengenai persoalan pengutipan retribusi pangkalan pendaratan ikan (PPI) Pemkab Asahan, infrastruktur, penyerobatan tanah terhadap pengusaha, kondisi PDAM Titra Silau Piasa Asahan yang selama ini dinilai buruk manajemennya, serta membicarakan anggaran yang dialokasikan untuk daerah
“ Kami berharap dari semua permasalah tersebut Pemkab Asahan memiliki solusi dan program yang jelas, agar kami dapat memperjuangkannya ke propinsi,” kata Bustami. Selengkapnya...

Bank Sumut Syariah Beroperasi di Asahan

Keuangan dan Perbankan, 15-12-2009
*indra sikoembang
MedanBisnis – Kisaran

Hingga saat ini, Bank Sumut Syariah telah memiliki tiga kantor cabang di Sumatera Utara (Sumut), yakni di Medan, Tebingtinggi dan Padangsidimpuan. Sementara kantor cabang pembantu (KCP) Bank Sumut Syariah saat ini berjumlah enam unit.
Bank Sumut Syariah Kisaran adalah kantor cabang pembantu (capem) Syariah yang keenam di Sumut yang berinduk ke cabang Syariah Tebingtinggi.
Hal itu dikatakan Kepala Bank Sumut Syariah Tebingtinggi, Solahuddin Harahap, Senin (14/12) pada peresmian kantor Bank Sumut Syariah cabang pembantu Kisaran di gedung bank setempat.
Operasional Bank Sumut Syariah di Kisaran yang diresmikian Bupati Asahan menjadi bukti kemajuan Bank Sumut, khususnya dalam unit usaha Syariah. Hal ini dapat dilihat dari publikasi neraca konsolidasi per 30 September 2009, yakni total asset telah mencapai Rp 402 miliar dan laba yang dihasilkan sekitar Rp17 miliar.
“PT Bank Sumut akan terus mengembangkan jaringan ke daerah-daerah agar menjadi bank handalan di Sumut,” tutur Solahuddin seraya mengatakan seluruh kantor Bank Sumut konvensional dapat melayani transaksi secara syariah khusus berupa tabungan dan deposito yang dibuka di seluruh unit konvesional.
Bupati Asahan diwakili Asisten II Pemkab Asahan Sugianto mengatakan, kehadiran Capem Bank Sumut Syariah Kisaran, diharapkan dapat memberikan stimulus kepada seluruh masyarakat di kota Kisaran dan Kabupaten Asahan
“Kita sangat meyakini kegiatan ekonomi pola syariah tentunya secara pasti akan memberikan pengaruh besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sehingga praktek bisnis dan lembaga perbankan syariah semakin diminati oleh semua kalangan, “ sebut Sugianto dihadapan para undangan, diantaranya ketua MUI Asahan dan Kepala Cabang Bank Sumut.
Pemkab Asahan, jelasnya, berharap kepada Bank Sumut untuk dapat membina terutama membangun ekonomi syariah di daerah ini.
“Pemkab sebagai stakeholders tentunya sangat menyambut hangat kehadiran Capem Syariah Bank Sumut. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kepada managemen Bank Sumut, agar ke depan dapat memberikan warna baru kepada perubahan masa depan masyarakat khususnya di Kota Kisaran,” tegasnya.
Kepala Bank Sumut Syariah Capem Kisaran Dhani Erwin saat dikonfirmasi MedanBInsis mengatakan hadirnya bank tersebut diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat serta memberikan kontribusi terhadap pembagunan di Asahan
“Kehadiran kami semoga bermanfaat di masyarakat dan kami juga meminta masyarakat dapat mendukung dan membantu Bank Syariah ini,“ terang Dhani seraya mengatakan bank syariah bukan hanya milik umat muslim melainkan milik semua golongan masyarakat. Seusai acara, Ketua MUI Asahan Usman Efendi membuka rekening dan dikuti oleh Duta TBC Asahan Humaidi. Selengkapnya...

Bank Sumut Asahan Serahkan Klaim Asuransi Sipanda Rp 210 Juta

Daerah, 16-12-2009
*indra sikoembang
MedanBisnis – Kisaran

Sebanyak 28 ahli waris nasabah Bank Sumut Cabang Asahan menerima pembayaran klaim Asuransi Jiwa Sipanda dengan total nilai Rp 210 juta lebih. Pembayaran klaim asuransi akan diterima secara otomatis oleh nasabah Bank Sumut yang terdaftar menjadi peserta Asuransi Jiwa Sipanda.

“Pembayaran klaim asuransi Sipanda tersebut untuk periode Oktober sampai Desember 2009. Khusus untuk nasabah Bank Sumut, maka secara otomatis nasabah diikutsertakan dalam asuransi ini,” ujar Kepala Bank Sumut Cabang Asahan Amirin Harahap kepada MedanBisnis, Selasa (15/12) di ruang kerjanya.
Dijelaskan, besar dan kecilnya dana yang diterima ahli waris tergantung besaran saldo selama tiga bulan terakhir yang ditinggalkan oleh penabung. Semakin banyak saldo yang ditinggalkan, semakin banyak pula dan klaim asuransi yang didapat ahli waris.
Amirin juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder yang telah membantu dan bekerja sama untuk mendukung visi dan misi Bank Sumut, yakni memberi pelayanan terbaik kepada nasabah dan masyarakat.
Sementara itu, saat penyerahan klaim asuransi, Bupati Asahan yang diwakili Asisten II Pemkab Asahan Sugianto, mengajak seluruh masyarakat agar berhemat dengan cara menabung. Bupati mengatakan, menabung memiliki sifat multiganda, yakni bagi penabung merupakan sarana untuk mengantisipasi kebutuhan di masa mendatang.
“Menabung adalah sikap yang sangat bijak yang manfaatnya sangat banyak, dan perbankan akan menjadi pendorong pemanfaatan tersebut,” tuturnya. Dirinya juga berharap Bank Sumut dapat menjalankan peran dan fungsinya untuk membina terutama membangun ekonomi di daerah ini
Secara simbolis Sugianto bersama pihak Bank Sumut menyerahkan klaim asuransi penerima ahli waris penabung, diantarnya ahli waris Reni Andan Sari, Japinde HP Haloho, Karmel Sinaga masing-masing sebesar Rp 25 juta dan dilanjuti oleh ahli waris lainya yang besar asuransi diberikan berbeda-beda. Selengkapnya...

Kamis, 10 Desember 2009

Peserta Touring Pulsar Asahan Tanam 150 Pohon


Daerah, 10-12-2009
*indra sikoembang
MedanBisnis – Kisaran

Sebanyak 50 peserta touring The Green Touring Pulsar Owner Asahan 2009 telah menanam sedikitnya 150 bibit pohon dari berbagi jenis di seputar lokasi daerah tujuan wisata, yakni di daerah wisata Kecamatan Bandar Pulau Kabupaten Asahan.
“Ada 150 bibit pohon keras dari berbagai jenis telah kami tanam di daerah wisata tujuan touring,” kata Manager eMVi Production Agus Ramanda sebagai organizer The Green Touring Pulsar Owner Asahan 2009 kepada MedanBisnis, Rabu (9/12) di Gedung WIN Motor Kisaran.
Ramanda yang juga didampingi pihak Win Motor, Erwin Wijaya dan Bajaj Auto Indonesia, Ofi, menjelaskan, selain melakukan penanaman pohon, touring yang dilakukan pada minggu lalu bertujuan memperkenalkan Bajaj lebih dekat dengan masyarakat akan teknologi yang dimiliki motor Bajaj tersebut.
“Bajaj auto, salah satu produsen otomotif utama di dunia menjawab tantangan dengan menghadirkan inovasi teknologi DTS-Si (Digital Twin Spark Swirl inducsion). Teknologi ini merupakan generasi terbaru dan teknologi DTS-I (Digital Twin Spark induksion) yang telah diaplikasikan pada produk produk Bajaj Auto sebelumnya. Teknologi ini semakin mengukuhkan posisi Bajaj Auto sebagai pimpinan di teknologi digital twin spark di dunia,” papar Ramanda.
Motor Bajaj, kata Ramanda, telah membuktikan motor irit bahan bakar dan ramah terhadap lingkungan. Hal itu telah dibuktikan pada acara touring Pulsar owner Asahan 2009 yang mancatat perbandingan bahan bakar 1: 104 km (1 liter bensin untuk jarak 104 km). “Selain telah dibuktikan di Sentul, dalam touring ini, Motor Bajaj ini juga telah membuktikan keiritan bahan bakarnya serta ramah lingkungan, luar biasa motor Bajaj,” ujar Ramanda.
Motor Bajaj juga, kata Ramanda, adalah teknologi yang dikembangkan oleh tim R&D Bajaj Auto. Teknologi ini mengutamakan keseimbangan antara power dan efisiensi konsumsi bahan bakar. Kelebihan teknologi ini adalah membuat pembakaran di dalam mesin lebih cepat dengan gerakan pembakaran yang melingkar seperti gerakan turbulensi sehingga terjadi pembakaran. teknologi ini telah dipatenkan secara internasional oleh Bajaj Auto. Selengkapnya...

Hari Anti Korupsi Sedunia, Mahasiswa Asahan Gelar Aksi Teaterikal

Daerah, 10-12-2009
*indra sikoembang
MedanBisnis – Kisaran

Ratusan mahasiswa yang bergabung dalam Gerakan Asahan Bersih (GAB) menggelar aksi teaterikal di empat titik di kota Kisaran, yakni Tugu Kisaran, Kantor Kejaksaan, Kantor Bupati dan DPRD Asahan, Rabu (9/12). Aksi tersebut digelar dalam rangka memeperingati hari anti korupsi sedunia.
Dalam aksinya, mahasiswa menyatakan dukungan kepada penegak hukum untuk berani memberantas korupsi di Indonesia, khusunya di Asahan. “ Hari adalah momentum yang sangat pas bagi rakyat untuk menunjukan komitmen memberantas korupsi, maka bagi penegak hukum jangan takut untuk memberantas para koruptor,” teriak salah seorang pengunjukrasa, Aditiya Pramana.
Mereka juga mengutuk keras segala bentuk penyalahagunaan kekuasaan dengan tujuan memperkaya diri, yang membuat rakyat menjadi menderita. Meminta kepada pemerintah untuk memberhentikan segala bentuk tindakan korupsi serta menciptakan reformasi birokrasi.
“Korupsi harus kita berantas bersama, karena sangat merugikan keuangan negara dan perekonomian, terkutuklah koruptor yang membuat rakyat sengsara dan menderita,” ujarnya.
Aksi GAB diawali di daerah Tugu Kisaran dan selanjutnya bertolak ke kantor Kejaksaan dan diterima Kasi Pidana Khusus Mustafa Kamal. Selanjutnya GAB menuju kantor Bupati Asahan dan diterima Assisten I Pemkab Asahan Zulkarnaen dan terakhir di gedung dewan setempat, GAB diterima Wakil Ketua DPRD Asahan Armen Margolang.
“ Kami sangat mendukung dan sependapat untuk memberantas korupsi, namun kami juga meminta dukung dan peran masyarakat dalam bersama-sama untuk memberantas kasus korupsi, apalagi di hadapan hukum semuanya sama,” sebut Mustafa. Selengkapnya...

Rabu, 02 Desember 2009

Pemkab Asahan Tanam 24.000 Pohon

Daerah, 02-12-2009
*indra sikoembang
MedanBisnis – Kisaran

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asahan menanam sedikitnya 24.000 bibit pohon, dalam rangka Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional (BMN).
Penanaman diawali Bupati Asahan Risuddin bertempat di halaman Pesantren Modern Shard El-Islami di Desa Danau Sijabut, Kecamatan Air Batu, Kabupaten Asahan, dan selanjutnya diikuti para Muspida dan masyarakat di daerah masing-masing.
“Menanam pohon hari ini, bukanlah merupakan sesuatu hal yang baru akan tetapi kelanjutan program terdahulu pemerintah,” ujar Risuddin dalam acara HMPI dan BMN, Selasa (1/12).
Bupati berharap, penanaman pohon tersebut dapat memberikan solusi dalam mengatasi pemanasan global yang disebabkan adanya peningkatan suhu bumi, akibat meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer. Pemanasan global tersebut dapat mengakibatkan perubahan iklim yang tidak menentu dan akan merugikan para petani dalam melaksanakan pembibitan, penanaman dan perkiraan panen, serta produksi pangan Indonesia jadi turun.
“ Menanm pohon merupakan momentum strategis bangsa Indonesia dalam upaya mengantisipasi perubahan iklim global, degradasi dan deforestasi hutan dan lahan, serta kerusakan lingkungan lainnya yang mengakibatkan penurunan produktivitas alam dan kelestarian lingkungan,” ujar Bupati.
Kadis Kehutanan dan Perkebunan Asahan yang juga panitia HMPI dan BMN, Pantas Sihombing menjelaskan penanaman pohon yang bertema One man One Tree bertujuan untuk mengurangi dampak pemanasan global, mencegah banjir, kekeringan dan tanah longsor. Penanaman pohon juga dapat meningkatkan upaya konservasi sumberdaya genetik tanaman hutan, serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menanam dan memeliharanya. Selengkapnya...

Calon Perseorangan di Asahan Butuh Dukungan 30 Ribuan Suara

Politik, 02-12-2009
*indra sikoembang
MedanBisnis – Kisaran

Setiap calon kepala daerah (KDh) yang ingin maju dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) Kabupaten Asahan tahun 2010 melalui jalur perseorangan, sedikitnya harus menyediakan dukungan 30.282 orang dari jumlah penduduk per 18 November 2009 sebanyak 575.045 jiwa. “Bila tidak terpenuhi, maka kandidat itu akan dianggap gugur,” ujar
Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Asahan Edi Prayitno, kepada MedanBisnis, Selasa (1/12).
“Penerapan jumlah itu berdasar UU Nomor 12/2008, khususnya dalam pasal 59 ayat 2b huruf c tentang dukungan perseorangan,” sebut Edi.
Pihaknya akan melakukan verifikasi jumlah dukungan untuk memastikan tidak ada dukungan yang sama yang diajukan para kandidat perseorangan. Pihaknya memberikan waktu kepada calon perseorangan untuk memperbaiki berkas dukungan yang salah. “Kami akan membuat jadwal untuk mengecek berkas dukungan perseorangan, mulai dari jadwal penerimaan berkas, verifikasi berkas dan perbaikan berkas hingga penghitungan suara, “ tegas Edi. Selengkapnya...

Senin, 30 November 2009

Butuh Dana Besar untuk Mendaftar Jadi Calon Bupati


Politik, 30-11-2009
*indra sikoembang
MedanBisnis – Kisaran

Pameo yang menyebutkan politik itu mahal biayanya, memang benar. Setidaknya dengan menilik proses pendaftaran bakal calon (balon) Bupati Asahan 2010, adagium itu tidak terbantahkan lagi.
Salahsatu bakal calon untuk pemilihan kepala daerah (pilkada) Kabupaten Asahan tahun 2010, Helmiati, harus mengeluarkan dana sebesar Rp 32, 5 juta hanya untuk mendaftar ke partai politik (parpol) yang membuka lowongan pendaftaran menjadi calon bupati.
Supriandi, salah satu anggota tim pendaftaran Helmiati, mengungkapkan hal itu kepada MedanBisnis, Sabtu (28/11) di Kisaran.
Dia menjelaskan, dana sebesar itu dikeluarkan Helmiati karena setiap parpol yang membuka pendaftaran, mengenakan biaya adiministrasi kepada setiap bakal calon yang mendaftar ke parpol tersebut.
Biaya pendaftaran Helmiati sebagai bakal calon Bupati Asahan terdiri dari empat parpol yakni Partai Demokrat (PD) dan Partai Amanat Nasional yang mengenakan biaya masing-masing sebesar Rp 10 juta.
Sedangkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mengenakan biaya pendaftaran sebesar Rp 7,5 juta, Partai Persatuan Pembagunan (PPP) hanya Rp 5 juta. “Kami telah memenuhi semua biaya setiap parpol yang membuka pendaftaran bakal calon,“ ujar Supriadi.
Pengakuan Supriandi dibenarkan Ketua Tim Penjaringan PD Asahan, Budianto Lubis. Ia mengatakan hal itu untuk membuktikan keseriusan sang bakal calon maju dalam pilkada 2010.
Hingga saat ini pihaknya telah menerima tiga pendaftaran bakal calon bupati dan satu pendaftaran sebagai bakal calon wakil. Budianto tidak menyebutkan biaya pendaftaran untuk calon wakil bupati.
Tetapi jika dihitung secara matematis, PD Asahan telah menerima setidaknya uang sebesar Rp 30 juta dari tiga pendaftar calon bupati Asahan.
Ketua Tim Penjaringan PPP, Jamius, mengungkapkan hal senada. Sayangnya ia mengaku belum mengetahui jumlah dan nama kandidat yang telah mendaftar sebagai calon bupati dari partai berlambang Ka’bah tersebut.
Ia juga belum dapat memberitahukan berapa dana yang telah diperoleh PPP dari hasil proses pendaftaran tersebut. Rencananya, tanggal 3 Desember mendatang ia akan mengumumkan siapa saja yang mendaftar ke PPP melalui sebuah konfrensi pers. Selengkapnya...

Senin, 23 November 2009

Sudah Delapan Tahun ‘Kaki Gajah’ Tidak Ditemukan di Asahan

Daerah, 21-11-2009
*indra sikoembang
MedanBisnis – Kisaran

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Asahan menegaskan, sejak delapan tahun lalu (2002 – 2009) tidak ada ditemukan warga setempat yang mengidap penyakit filariasis atau kaki gajah. Meskipun diakuinya, pada tahun-tahun sebelumnya ada warga yang menderita penyakit tersebut.
“ Berdasarkan survei Dinkes Asahan dan Puskesmas tidak lagi ditemukan gejala dan penderita baru di daerah Asahan. Data yang kami peroleh, mulai dari tahun 2002 hingga tahun 2009, Dinkes tidak menemukan penderita kaki gajah,” ungkap Pengelola Penyakit Filariasis Dinkes Asahan M Haris pada MedanBisnis, Jumat (20/11) di gedung Dinkes setempat.
Haris menjelaskan antara tahun 2000 dan 2001, Asahan pernah memiliki kasus penderita kaki gajah, namun hal tersebut dapat diatasi dan hingga saat ini tidak ada ditemukan kembali kasus baru. Mengenai daerah endemis penyakit gajah, Asahan memiliki beberapa daerah, yakni Sei Kepayang, Air Joman dan Bandar Pulau
Meskipun tidak ditemukan, Haris mengatakan, Dinkes Asahan selalu melakukan penyisiran dan pencegahan serta sosilisasi kepada masyarakat, khusunya daerah-daerah endemis. Penyakit kaki gajah (Filariasis atau Elephantiasis) adalah golongan penyakit menular yang disebabkan oleh cacing Filaria yang ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk.
Lanjutnya, setelah tergigit nyamuk, parasit (larva) akan menjalar dan ketika sampai pada jaringan sistem lympa maka berkembanglah penyakit tersebut. Penyakit ini bersifat menahun (kronis) dan bila tidak mendapatkan pengobatan, dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki.
“Penyakit kaki gajah ini bukanlah penyakit yang mematikan, namun demikian bagi penderita mungkin menjadi sesuatu yang dirasakan memalukan bahkan dapat mengganggu aktifitas sehari-hari,” ujar Haris.
Karena itu, kata Haris, masyarakat harus waspada dan berusaha menghindarkan diri dari gigitan nyamuk dengan membersihkan semak-semak di sekitar rumah, kuras tempat penampungan air seperti bak mandi, WC dan menimbun barang-barang bekas tempat berkembang biaknya nyamuk. Selengkapnya...

Selasa, 17 November 2009

Warga Asahan Diimbau Peduli Lingkungan, MedanBisnis Dapat Penghargaan


Daerah, 16-11-2009
*indra sikoembang
MedanBisnis – Kisaran

Seluruh warga Kabupaten Asahan diminta untuk peludi terhadap lingkungan sekitar. Terutama kesehatan lingkungan yang dapat berdampak terhadap kualitas generasi mendatang.
Demikian disampaikan Bupati Asahan Risuddin pada pembukaan Asahan Medical Expo (Asmex) 2009 di lapangan Parasamya Kisaran akhir pekan lalu. ” Kepada seluruh masyarakat untuk dapat meningkatkan derajat kesehatan lingkungan yang berdampak pada peningkatan kualitas bangsa,” ujarnya.
Dikatakannya, kesehatan lingkungan terdiri dari tiga pilar, yakni pilar pertama, bahwa lingkungan sehat merupakan cermin prilaku sehat, prilaku sehat menunjukan kemandirian masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kualitas kesehatannya dan didukung oleh pelayanan kesehatan yang bermutu untuk meningkatkan derjat kesehatan masyarakat Indonesia.
Sedangkan yang kedua, lingkungan baik fisik maupun non fisik sangat penting untuk menciptakan rakyat bertambah sehat, namun tidak mungkin dilaksanakan oleh bidang kesehatan secara sendirian. Karenanya sangat diperlukan partisipasi berbagi program dan berbagi sektor. Sedangkan yang ketiga, seluruh jajaran kesehatan harus mampu mendorong masyarakat untuk terus menerus meningkatkan komitmennya dalam peningkatan kualitas kesehatan lingkungan, sehingga masyarakat semakin sehat dan produktif sebagai langkah pasti peningkatan kualitaas bangsa
” Marilah kita wujudkan lingkungan sehat, rakyat sehat, menuju bangsa yang sehat dan bermartabat melalui semangat, sehingga kita dapat bersama-sama kita sehat,” ujarnya, seraya mengajak seluruh jajaran kesehatan untuk bekerja dengan penuh semangat, sabar dan yakin akan tujuan yang akan dicapai bersama.
Sementara itu, Kadis Kesehatan Asahan drg Habinsaran mengatakan peringatan HKN ke-45 merupakan momen penting bagi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Asahan untuk mengajak masyarakat peduli lingkungan. Pasalnya, sebagian besar wabah penyakit bersumber pada lingkungan yang tidak bersih maupun tidak sehat, apalagi tingkat kepedulian masyarakat masih minim karena belum membudayanya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Habinsaran juga mengatakan berbagai upaya telah dan tengah dilakukan Dinkes untuk terus meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, diantarnya dengan digelarnya Asmex 2009 yang bertujuan untuk menambah wawasan masyarakat terhadap informasi tentang pelayanan kesehatan, pembiayaan kesehatan, produk-produk alat kesehatan dan pendidikan kesehatan serta masyarakat, agar masyarakat juga ikut peduli dengan kesehatan.
“ Melalui event Asmex 2009 diharapkan masyarakat lebih mengetahui tentang informasi kesehatan dan diharapkan kepulian kesehatan juga lahir pada diri kita masing-masing “ ujarnya.
Peduli Kesehatan
Dalam peringatan HKN ke 45, pemerintah kabupaten Asahan memberikan penghargaan kepada lembaga atau perorangan yang memperhatikan serta peduli dengan kesehatan. Dari 20 orang yang mendapatkan penghargaan, Harian MedanBisnis satu-satunya media yang dinyatakan oleh Pemkab Asahan sebagai media pemerhati kesehatan. Hal itu terbukti dengan banyaknya berita-berita kesehatan yang ditulis wartawan harian MedanBisnis di Asahan. Penghargaan berupa piagam langsung diserahkan Bupati Asahan kepada wartawan harian MedanBisnis Kabupaten Asahan. Selengkapnya...

Rabu, 11 November 2009

Kades dan Camat Akui Ada Kutipan Biaya KTP

dAERAH, 11-11-2009
*indra sikoembang
MedanBisnis – Kisaran

Meskipun Bupati Asahan Risuddin menyatakan pengurusan kartu tanda penduduk (KTP), Akte Kelahiran dan Kartu Keluarga (KK) sejak 9 Juli 2009 telah digratiskan biaya pembuatannya di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil), namun sampai saat ini masih ada pengutipan biaya pembuatan dokumen kependudukan tersebut.
Bahkan, kutipan biaya tersebut diakui sejumlah pengurus Forum Aspirasi Kepala Desa Asahan (Fakda) Asahan dan beberapa Camat. “ Memang ada pengutipan, namun bukan kebijakan kami, melainkan kehendak masyarakat yang ingin memperoleh KTP dengan cepat,” ungkap salah satu pengurus Fakda, Sujud yang didampingi pengurus lainnya, Tukidi, Selasa (10/11), pada rapat dengar pendapat bersama Komisi A DPRD Asahan, di gedung dewan setempat.
Hal senada juga dikatakan Camat Bandar Pulau Erwandi. Menurutnya, di daerahnya pembuatan KTP ada terjadi pengutipan. Biaya pengutipan tersebut sebenarnya bukan untuk pembuatan KTP, melainkan karena jarak yang ditempuh dari Bandar Pulau ke Kota Kisaran yang berjarak 50 kilometer lebih. Apalgi biaya oprasional untuk pengantar dan menjemput KTP tersebut ke Dukcapil yang terletak di Kantor Bupati Asahan tidak ada.
“ Kami juga mengakui ada sedikit biaya untuk pembuatan KTP, namun itu bukan kebijakan dari kami, melainkan biaya terimaksih saja dari pemohon pembuat KTP,” ujar Erwandi.
Hadir juga dalam kesempatan itu, Kapala Bidang Pendaftaran Dukcapil Asahan Aldy. Dikatakannya, anggaran yang ada di Dukcapil hanya untuk pembelian blangko KTP, KK dan Akte Kelahiran dan formulir pembuatannya. Sedangkan untuk operasional atau intensif tidak ada dianggarkan dalam APBD Asahan.
“ Megenai biaya intensif Dukcapil pihaknya pernah mengajukannya, namun biaya tersebut ditolak, karena dinilai melanggar aturan,” sebut Aldy, seraya melaporkan bahwa computer yang mencetak KTP, akte dan KK Didukcapil hanya 10 unit dan 10 printer yang dioprasikan oleh 34 orang.
Dari pertemuan yang berlangsung selama tiga jam tersebut, akhirnya ketua Komisi A DPRD Asahan Bunyaddin berserta anggota meminta kepada Fakda dan Dukcapil untuk mempersiapkan draf-draf yang dapat mempercepat pembuatan dokumen kependudukan tersebut secara gratis.
“ Dalam pertemuan selanjutnya, kami berharap Dukcapil telah mempersipakan draf-draf yang menjadi permasalahan dalam pembuatan KTP, KK dan akte kelahiran,” sebut Bunyaddin. Selengkapnya...

Jumat, 06 November 2009

Pemkab Asahan Gelar Medical Expo 2009

Daerah, 06-11-2009
*indra sikoembang
MedanBisnis – Kisaran

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asahan akan menggelar Medical Expo 2009 di Lapangan Parasamya Kisaran. Kegiatan yang berlangsung 14 – 15 November 2009 itu dirangkai dengan peringatan hari kesehatan nasional ke-45.
Demikian dikatakan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Asahan drg Habinsaran pada MedanBisnis, Kamis (5/11) di gedung Dinkes setempat.
“Berbagai persiapan telah dilakukan, baik dari pihak Dinkes Asahan maupun pihak organized yakni Koalisi Untuk Asahan Sehat (KuAs),” ujarnya.
Dikatakannya, kegiatan yang akan menonjolkan informasi pelayanan kesehatan tersebut bertujuan untuk menambah wawasan masyarakat terhadap informasi tentang pelayanan kesehatan, pembiayaan kesehatan, produk-produk alat kesehatan dan pendidikan kesehatan. “ Melalui event Asahan Medical Expo 2009 diharapkan masyarakat lebih mengetahui tentang informasi kesehatan,” katanya.
Selain itu kata Habinsaran, event tersebut mengajak para pelaku usaha dan pengelola pelayanan yang bergerak di bidang pelayanan kesehatan, perusahaan pembiayaan (ansuransi kesehatan) distributor alat-alat kesehatan, pengelola pendidikan kesehatan dan pelaku usaha lainya yang ingin berpromosi dan berperan dalam Asahan Medical Expo 2009. “ Kegiatan ini juga ajang promosi bagi pelaku pengerak kesehatan,” sebut Habinsaran.
Disebutkan, peserta yang akan mengisi event tersebut diantaranya dari Dinkes, rumah sakit swasta, klinik, akademi kebidanan, keperawatan, Apotik, perusahaan farmasi, perusahaan alat-alat kesehatan dan usaha kesehatan lainya.
“ Saat ini, ada 18 peserta yang telah mendaftar dalam event Asahan Medical Expo diantarnya dari dunia pendidikan kesehatan, klinik, apotik serta perusahan farmasi, “ ujar Nazli seraya mengatakan event juga menyedikan hiburan, berupa senam aerobic, fun games, band competition. Selengkapnya...

Selasa, 03 November 2009

Calhaj Asahan Diberangkatkan


Daerah,03-11-2009
*indra sikoembang
MedanBisnis – Kisaran

Pemkab Asahan melepas secara resmi keberangkatan 382 calon jemaah haji (calhaj) Asahan yang akan berangkat dengan kelompok terbang (Kloter) 10 dan 17 untuk menunaikan ibadah haji ke tanah suci Makkah. Pelepasan calhaj juga diiringi ribuan masyarakat Asahan, termasuk para keluarga calhaj.
Bupati Asahan dalam sambutanya yang dibacakan Sekda Asahan mengatakan keberangkatan menunaikan ibadah haji adalah suatu perjalanan yang bernilai luhur dan mulia, karena Allah SWT menjanjikan surga bagi haji yang mabrur. “ Semoga kita menjadi haji yang mabrur,” kata Erwin Syahrul Pane, Senin (2/11) di halaman kantor Bupati Asahan.
Erwin juga berpesan kepada seluruh Calhaj, untuk segera kembali meluruskan niat dalam melaksanakan ibadah haji, niatkan bahwa ibadah haji tersebut hanya untuk Allah semata, bukan untuk meningkatkan status sosial di tengah – tengah masyarakat, kemudian Calhaj juga diminta untuk terus meningkatkan kualitas nilai ibadah haji, pelihara dan jaga kesehatan fisik serta jaga keamanan diri masing-masing.
“ Mari kita petik pengalaman jamaah haji tahun lalu, perhatikan petunjuk-petunjuk keselamatan dan patuhi jadwal yang ditetapkan, Insya Allah semua akan selamat,” harapan Erwin.
Dikatakan lagi, jamaah haji merupakan tamu Allah di tanah suci. Karena itu pihaknya berharap para jamaah dapat berbuat selayaknya tamu yang baik, yang menghormati tuan rumah. Terlebih berkunjung ke Baitullah di tanah Haram Makkah.
Hadir pada pelepasan Calhaj tesebut, DPRD Asahan yang diwakili oleh Wakil Ketua Arief Fansuri, Dandim 0208 Asahan, Kejari, Kapolres diwakili oleh Kabag Bina Mitra, Kakandepag Asahan dan para keluarga Calhaj. Selengkapnya...

Rabu, 28 Oktober 2009

Benteng Terpilih sebagai Ketua DPRD Asahan


Politik,28-10-2009
*indra sikoembang
MedanBisnis – Kisaran

Rapat paripurna istimewa DPRD Asahan di Gedung DPRD setempat, Selasa (27/10), menetapkan Benteng Panjaitan dari Partai Golkar menjadi Ketua DPRD Kabupaten Asahan periode 2009-2014.
Selain ketua, rapat paripurna tersebut juga menetapkan tiga wakil ketua yakni Arif Fansuri dari Partai Demokrat, Dahron Hutagaol dari Partai Amanat Nasional (PAN) dan Armen Margolang dari PDIP.
Benteng Panjaitan mengatakan siap mengemban amanat yang dipercayakan sesuai dengan fungsi DPRD. Selain itu, DPRD siap mendukung dan mengontrol kinerja Pemkab Asahan agar sasaran pembangunan berjalan sesuai rencana terlebih bagi kesejahteraan rajyat.
Benteng Panjaitan, yang sebelumnya menjabat Ketua DPRD Sementara mengatakan, nama-nama unsur pimpinan DPRD Asahan telah diterima sebelumnya oleh DPRD Asahan.
“Sesuai dengan susunan kedudukan, Ketua DPRD dibantu oleh wakil ketua yang diambil dari partai pemenang pemilu yang memiliki suara terbanyak yakni dari Golkar, Demokrat, PAN dan PDIP yang menduduki unsur pimpinan,” kata Benteng kepada MedanBisnis.
Surat penetapan yang dilakukan melalui paripurna tersebut kata Benteng akan dikirim ke Gubsu yang berdasarkan petunjuk Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan selanjutnya DPRD Asahan akan menunggu pengesahan penetapan unsur pimpinan DPRD Asahan tersebut. “Kita tinggal menunggu surat pengesahanya dari Gubsu,” sebut Benteng.
Selain penetapan unsur pimpinan definitif, rapat paripurna tersebut juga menetapkan pimpinan Fraksi PDIP yang sebelumnya sempat terkendala, yakni ketua Fraksi PDIP Wirnarni Supraningsih, Wakil Ketua Handi Arfan Sitorus dan Sekretaris Yenni Manik. Selengkapnya...

Senin, 26 Oktober 2009

Bambang dan Anas Pilih Jalur Independen


Politik, 26-10-2009
*indra sikoembang
MedanBisnis – Kisaran

Bambang Wahyudi dan Anas Fauzi Lubis, masing-masing sebagai bakal calon Bupati dan wakil Bupati, menyatakan kesiapannya bertarung di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Asahan tahun depan. Pasangan ini akan bertarung melalui jalur independen.
“Kami akan maju melalui jalur indenpenden di Pilkada 2010 mendatang,” tegas Bambang kepada MedanBisnis, Minggu (25/10), usai mendeklarasikan pasangan Jawa Batak (Baja) tersebut di Padepokan Joko Tingkir Asahan.
Menurut pasangan ini, bertarung melalui jalur independen telah dipersiapkan matang. Bahkan mereka mengklaim telah mendapat dukungan penuh dari masyarakat Jawa yang populasinya mencapai 50.000 orang.
“Saat ini dukungan kepada kami mendekati angka 50.000 orang dan masih terus mengalir. Begitu pun, saya dan Anas terus melakukan silaturahim secara langsung,” sebut Bambang yang pernah menjabat sebagi Direktur RSU Abdul Manan Simatupang Asahan.
Bambang mengungkapkan. keikutsertaanya di pilkada tersebut, karena dalam dirinya telah mengalir darah sebagi pelayan masyarakat, bukan dilayani. “Dokter itu tugasnya melayani dan dalam darah saya sudah mengalir sifat melayani. Karenanya saya siap melayani rakyat Asahan untuk membagun ke depan,” ujar Bambang. Selengkapnya...

Diduga Flu Burung, Darah Ayub Dikirim ke Jakarta


Daerah, 26-10-2009
*indra sikoembang
MedanBisnis – Kisaran

Contoh darah M Ayub (6) warga Dusun I Desa Air Genting Kabuapten Asahan yang diduga saspek flu burung dikirim ke Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI), untuk memastikan apakah pasien terkena flu burung atau penyakit lain.
“Kami telah mengambil serum darah Ayub dan serum akan kami kirim ke pusat,” kata Staf Bidang Flu Burung Dinas Kesehatan Sumatera Utara Miswar pada MedanBisnis, Minggu (25/10) saat mengecek kondisi M Ayub di Rumah Sakit Abdul Manan Simatupang.
Tujuan dari pengambilan sampel darah Ayub kata Miswar adalah untuk diuji di laboratorium, karena hanya Depkes pusat yang dapat mengetahui virus tersebut. “Hal ini dilakukan untuk memastikan apakah Ayub terkena virus flu burung (H5N1) atau tidak dan mengenai hasilnya akan diketahui 2 minggu kedepan,” sebutnya.
Sedangkan Ayub sakit demam, karena kontak langsung dengan hewan, yang belakangan diketahui telah mati mendadak. Namun kata Miswar, saat mereka langsung menyisir ke daerah tempat tinggal Ayub, tidak ditemukan masyarakat yang demam tinggi seperti Ayub, namun hewan peliharaan banyak yang mati mendadak.
“ Informasi yang kami dapat dari Dinas Peternakan Asahan, hewan yang mati mendadak ternyata negatif, namun kami tetap akan membawa sampel darah Ayub untuk diuji,” ujar Miswar, yang didampingi petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan serya berharap untuk selalu berkoordinasi dengan dinas peternakan setempat. Selengkapnya...

Jumat, 23 Oktober 2009

3.420 Pengurus HKBP Asahan Labuhan Batu Masuk Jamsostek

Industri,23-10-2009
*indra sikoembang
MedanBisnis – Kisaran

PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) Kabupaten Asahan menyerahkan kartu peserta Jamsostek (KPJ) kepada 3.420 pendeta dan pengurus HKBP Distrik XIII Asahan dan Labuhan Batu. Penyerahan KPJ tersebut menandai ribuan pendeta dan pengurus gereja telah menjadi peserta Jamsostek.
Penyerahan KPJ dilakukan secara simbolis kepada empat pendeta yakni Viktor Sitohang, Marjabat Panjaitan, Guru Ranap Sianturi dan Maringan Sirait yang diserahkan Bupati Asahan diwakili Kepala bagian Pemerintahan, Kepala Departemen Diakonia HKBP Pdt Nelson F Siregar STh, Kakanwil I PT Jamsostek diwakili Kabag Pengendalian Oprasional Edi Syahrial di Gedung Serbaguna HKBP Jalan SM Raja Asahan.
“Sebanyak 3.420 yang telah ikut peserta Jamsostek, namun secara simbolis kami serahkan kepada empat orang yang mewakilinya dan juga dilakukan penyerahan sertifikat tanda kepesertaan Jamsostek bagi pengurus HKBP,” kata pejabat sementara Jamsostek Asahan Mangasi Sormin kepada MedanBisnis, Kamis (22/10) di gedung Jamsostek setempat.
HKBP Distrik XIII memiliki 20 resort yang terdiri dari 127 gereja tersebut, kata Sormin secara bertahap ke 20 resort akan ikut menjadi peserta Jamsostek. “Saat ini baru 18 resort yang telah menjadi peserta Jamsostek. Masuknya pihak keagamaan menjadi peserta Jamsostek merupakan hal pertama sekali terjadi di Asahan, khususnya HKBP,” jelasnya.Disebutkannya, ikutnya para pendeta menjadi peserta Jamsostek berarti risiko sosial pelayanan di dunia telah terlindungi.
Sementara itu, Kepala Departemen Diakonia HKBP Pdt Nelson F Siregar mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Asahan dan Jamsostek atas terselenggaranya kegiatan tersebut. ”Mendengar program Jamsostek di mana pelayan keagamaan dapat menjadi pesertanya, membuat saya tertarik dan kita merasa bersyukur atas perkembangan demokrasi sekarang, di mana tidak ada lagi perbedaan. Semuanya bisa dilayani di Jamsostek termasuk pendeta dan para sintua,” ujar Nelson.
Menurut Nelson, HKBP sebagai gereja, berharap turut proaktif serta memikirkan dan mengupayakan agar masyarakat dapat lebih sejahtera.
Kepala Kantor Wilayah I PT Jamsostek yang diwakili oleh Kabag Pengedalian Oprasional Edi Syahrial memaparkan pelayanan Jamsostek merupakan program untuk melindungi tenaga kerja. Jamsostek adalah lembaga yang dipercaya untuk lebih meningkatkan perlindungan terhadap tenaga kerja yang diatur dalam Undang-undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga. Selengkapnya...

Kamis, 22 Oktober 2009

Helmiati Dinobatkan Jadi Duta CTPS Asahan


Daerah, 22-10-2009
*indra sikoembang
MedanBisnis – Kisaran

Koalisi untuk Asahan sehat (KuAs) menobatkan Helmiati sebagi duta cuci tangan pakai sabun (CTPS) Kabupaten Asahan periode 2009-2010. Melalui Duta CTPS program cuci tangan diharapkan lebih mudah tersosialisasi ke masyarakat Asahan.
“KuAs telah menetapkan Helmiati Risuddin sebagi Duta CTPS Asahan,” kata Efi Irwansyah Pane pada MedanBisnis, Rabu (21/10) usai acara kampanye imunisasi campak dan polio tambahan di Desa Banjar Kecamatan Air Joman, Asahan.
Penobatan Duta CTPS, kata Efi, merupakan suatu bentuk percepatan penyebaran informasi dan membiasakan masyarakat untuk mencuci tangan pakai sabun. Selain itu, Duta juga diberikan kewenagan untuk melakukan kampanye baik secara pribadi maupun bersama-sama dengan lembaga-lembaga yang terhimpun dalam KuAs.
“ Dengan adanya Duta CTPS, maka informasi akan tersosialisasikan dengan baik melaui Duta, apalagi Helmiati juga seorang Ketua PKK Asahan dan sekaligus sangat dekat dengan anak-anak sekolah,” sebut Efi, seraya mengatakan penobatan dilakukan hasil rapat lembaga-lembaga yang terhimpun dalam KuAs.
Sementara itu, Duta CTPS Helmiati mengatakan penobatan tersebut merupakan amanah yang cukup berat, apalagi setiap saat harus mensosilisasikan CTPS kepada seluruh masyarakat Asahan. Namun Helmiati berjanji siap untuk menjalanakan amanah tersebut dengan senang hati dan kedepan, akan meyusun progran-program CTPS di Asahan.
“ Saya sangat senang sekali dinobatkan sebagai Duta CTPS, apalagi penyebaran informasi CTPS yang akan dilakukan merupakan informasi yang sangat efektif. Kalau kita selalu CTPS maka kita telah mencegah penyakit yang datang pada kita, misalnya penyakit diare, ISPA dan flu burung,” ujar Helmiati
Acara penobatan Duta CTPS juga dirangkai dengan kampaye imunisasi campak dan polio. Bupati Asahan Risuddin dalam sambutanya mengatakan pembagunan kesehatan adalah upaya seluruh komponen bagsa dalam meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemapuan hidup bersih dan sehat untuk derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Bupati berharap dari kampanye yang dilakukan saat ini, dapat menggaungkan pesan-pesan kesehatan dalam memperscepat perwujudan rakyat sehat sebagai bentuk kemandirian masyarakat yang hidup bersih dan sehat menuju kualitas bangsa yang bermartabat.
“ Saya mengajak kepada semua pihak untuk mencangkan hidup bersih dan sehat pada diri sendiri, keluarga atau lingkungan, agar kita dapat membagun serta mewujudkan masyarakat Asahan sehat tahun 2009,” papar Bupati. Selengkapnya...

Rabu, 21 Oktober 2009

Rekanan Diminta Lindungi Pekerjanya dengan Jamsostek


industri, 21-10-2009
*indra sikoembang
MedanBisnis – Kisaran

Rekanan atau kontraktor yang bergerak di bidang jasa konstruksi yang pembiayaannya berasal dari APBN maupun APBD dan swasta untuk segera melindungi pekerjanya dengan mengikuti program jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek).
“Ke depan kontraktor yang ada di daerah kabupaten/kota harus mendaftarkan pekerjanya ke program Jamsostek, agar jaminan serta hak pekerja dapat dijamin,” kata Ketua Tim Pembina Jasa Konstruksi yang juga Asisten II Ekonomi dan Pembangunan Pemerintah Propinsi Sumatera Utara (Pempropsu) Djaili Azwar kepada MedanBisnis, Selasa (20/10) usai memberikan materi kepada enam kabupaten/kota di wilayah kerja Jamsostek Kabupaten Asahan di Hotel Mega Sari Asahan.
Dikatakannya, setiap daerah akan ada ketua tim pembinaan jasa kontruksi, maka dari tim tersebut akan menyosialisasikan program ini ke para kontraktor masing-masing.
Program tersebut, kata Djaili, secara bertahap tim akan melakukan penegasan kepada para kontraktor yang tidak mendaftarkan para tenaga kerjanya ke dalam kepesertaan Jamsostek. “Kalau para kontraktor tidak mematuhi aturan ini, maka kami akan mem-blacklist kontraktor tersebut dan hal ini juga akan diikuti oleh daerah lain,“ tegas Djaili.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) I PT Jamsostek (Persero) H Mas’ud Muhammad mengatakan, program tersebut telah memiliki dasar hukum yang jelas. Karena itu, para kontraktor dapat mengikuti program pemerintah. Program ini sesuai dengan UU no 3 Tahun 1992, sedangkan pelaksanaanya dituangkan dalam peraturan pemerintah No 14 Tahun 1993, ditambah lagi dengan Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 1993 serta Keputusan Gubsu.
“Program ini kita lakukan berdasarkan aturan, dan pelaksana aturan tersebut adalah Jamsostek sesuai PP No 36 Tahun 1995,” kata Mas’ud.
Mas’ud juga menilai hingga kini sosialisasi program pemerintah tersebut belum efektif disampaikan kepada para kontraktor di daerah kabupaten/kota. Namun, usai pertemuan kepada enam daerah yang membicarakan tentang perlindungan para pekerja, diharapkan sosialisasi program jasa konstruksi dapat berjalan dengan baik. “Semoga dari pertemuan ini, informasi program ini dapat diketahui oleh para kontraktor di daerah masing-masing,” harapnya.
Pejabat pelaksana sementara Jamsotek Asahan Mangasi Sormin yang juga Kabid Pemasaran mengatakan, mengikuti program Jamsostek berarti telah mengalihkan tanggung jawab perusahaan atas kewajiban memberi perlindungan kepada pekerja melalui jaminan sosial tenaga kerja.
Seperti yang diatur dalam UU No 3 Tahun 1992, apabila pekerja mendapat risiko kecelakaan kerja, tenaga kerja berhak mendapat pelindungan, yakni biaya perobatan maupun perawatan, upah selama tidak mampu bekerja, tunjangan cacat kalau pekerja itu cacat dan bantuan kematian kalau pekerja itu meninggal dunia.
Sormin juga menjelaskan pertemuan tersebut sebagai wujud pengotimalisasian serta sebagai implementasi surat keputusan atau instruksi Gubernur Sumatera Utara No 560/1046.K/Tahun 2004, Nomor 560/239.K/Tahun 2005 dan Nomor 560/1840.K/Tahun 2005. Selengkapnya...

Selasa, 20 Oktober 2009

Pemkab Asahan Manfaatkan Lahan Tidur Jadi Areal Sawah


Agribisnis, 20-10-2009
*indra sikoembang
MedanBisnis – Kisaran

Perluasan areal persawahan melalui percetakan sawah di Kabupaten Asahan merupakan program yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Karena itu, ke depan lahan-lahan tidur yang ada harus dimanfaatkan menjadi areal sawah, sehingga luas areal sawah terutama tanaman padi terus bertambah di daerah tersebut.
“Saya minta seluruh potensi yang ada supaya digerakan, areal persawahan harus terus diperluas dan program ini tidak bisa ditawar-tawar,“ kata Bupati Asahan Risuddin dalam sambutannya pada acara Rapat Posko Desa di Desa Air Joman, Senin (18/10) yang dibacakan oleh Asisten II Pemkab Asahan Sugianto.
Program perluasan areal persawahan tersebut selain dapat meningkatakan produksi, Bupati juga mengharapakan para petani, jangan mengalihfungsikan lahan pertaniannya terutama lahan-lahan sawah irigasi yang potensi untuk tanaman padi. “Kita akan terus kembangkan program perluasan sawah, namun kami juga meminta kepada petani, tidak mengalihfungsikan lahan pertaniannya,“ tegas Bupati.
Dalam kesempatan itu, Bupati juga mengingatkan untuk melaksanakan rapat-rapat posko, sehingga secara dini dapat diketahui permasalahan atau kendala yang dihadapi petani dan segera mungkin mencarikan solusinya. “Mari kita tingkatkan kerukunan tani yang harmonis guna meningkatkan produksi dan pengimplementasian visi dan misi Pemkab Asahan, agar hidup kita lebih sejahtera,“ imbau Bupati.
Untuk meningkatakan motivasi petani di Desa Air Joman Kecamatan Air joman, Pemkab Asahan menyerahkan bantuan berupa alat mesin pertanian (alsintan) berupa delapan unit hand traktor kepada 5 kecamatan di Asahan, pemberian benih padi kepada lima kelompok tani, pemberian benih sayur bayam, kangkung, kacang panjang, bibit tanaman mangga, rambutan dan sawo kepada dua kelompok Tim Pengerak PKK bidang P2W-KSS.
Selain bantuan dari Pemkab Asahan, Otorita Asahan juga memberikan bantuan untuk memperluas areal sawah di Asahan, yakni memberikan 29 unit handtraktor kepada 29 kelompok tani di Kecamatan Rawang Panca Arga dan Meranti. “Semua bantuan kami serahkan kepada petani untuk meningkatkan kesejahteraan pembagunan pertanian di daerah Asahan,“ sebut Bupati. Selengkapnya...

Distribusi Macet, PDAM Asahan Dideadline Satu Minggu

Industri, 20-10-2009
*indra sikoembang
MedanBisnis – Kisaran

Perusahaan Daerah Air Minum Titra Silau Piasa (PDAM TSP) Kabupaten Asahan diberi batas waktu satu minggu untuk mengatasi pelayanan air bersih kepada pelanggan. Pasalnya, pendistribusian air bersih ke pelanggan selama beberapa bulan terakhir tidak dapat dinikmati.
“Kami beri waktu satu minggu kepada PDAM TSP untuk menyelesaikan permasalahan air bersih yang tidak tersalurkan ke pelanggan,“ tegas Ketua Kelompok Kerja (Pokja) B DPRD Asahan Dahron Hutagaol kepada MedanBisnis usai melakukan panggilan pada pihak perusahan daerah tersebut, Senin (19/10) di gedung dewan setempat.
Batas waktu tersebut, kata Dahron merupakan waktu yang sangat cepat diberikan kepada PDAM. “PDAM dapat segera mengatasinya, karena pada tahun 2006 PDAM telah menaikan tarif air sebesar 135 persen, kemudian tahun 2008 PDAM mendapat pinjaman dari anggran APBD Asahan sebesar Rp 900 juta, akibat PDAM memiliki tunggakan rekening listrik. Jadi, saya kira PDAM TSP tidak ada lagi alasan tidak mampu menyelesaikan pendistribusian air bersih ke pelanggan,“ kata Dahron.
Bila permasalahan tersebut tidak dapat diselesaikan oleh maanjemen perusahaan, pihak legislatif dan masyarakat kata Dahron, berharap PDAM TSP dapat mengambil langkah konkrit atau mengambil kebijakan cepat untuk mengatasi pelayanan terhadap ribuan pelanggan PDAM Asahan yang saat ini tidak menikmati air bersih.
“Terserah kebijakan apa yang dilakukan PDAM, yang penting pelanggan dapat menikmati kembali air bersih,” ujra Dahron seraya mengatakan akan berupaya untuk menelusuri kembali penyebab ketidaksehatan manajemen perusahaan air minum milik Pemkab Asahan tersebut.
Pernyataan tegas juga dilontarkan anggota DPRD Asahan Kemaldin yang juga anggota Pokja B. Ia meminta Direktur Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Silau Piasa Asahan untuk mundur dari jabatannya, karena dinilai selama ini kinerja perusahan daerah tersebut sangat buruk, sehingga pendistribusian air bersih tidak dapat dinikmati oleh pelanggan.
“Jalan terbaik untuk menyelamatkan PDAM TSP adalah mengganti direktur dan memperbaiki manajemenya serta dituntut keseriusan Pemkan Asahan atau Bupati Asahan untuk mengatasi krisis tersebut, agar krisis tersebut tidak terus berkelanjutan kepada pelanggan,” tegasnya. Selengkapnya...

Sabtu, 03 Oktober 2009

Sikap Politik Golkar Asahan Masih Mengambang

Politik,03-10-2009
*indra sikoembang
MedanBisnis - Kisaran

Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Golkar Asahan saat ini sepertinya masih bingung dalam menentukan sikap untuk memberi dukungan bagi calon Ketua Umum DPP Golkar mendatang. Mereka masih belum membuat sikap politik, apakah mendukung Surya Paloh atau Aburizal Bakrie (Ical).
Kebingungan ini muncul karena munculnya iklan dan berita di media terbitan Jakarta dan Medan. Di koran terbitan Medan disebutkan Ketua DPC Golkar Asahan, Risudin, mendukung Ical dalam deklarasi di Hotel Arya Duta Medan, yang dilaksanakan pada Selasa (29/9) malam.
Sementara dukungan bagi Surya Paloh tercantum dalam iklan di sebuah media cetak Jakarta, Kamis (1/10), di mana Ketua Harian Partai Golkar Asahan, Zaharuddin Panjaitan, justru menandatangani dukungan buat Surya Paloh di media tersebut. MedanBisnis mencoba mengonfirmasi hal itu kepada Zaharuddin Panjaitan, Jumat (2/10). Ia berkilah dengan menyebutkan Golkar Asahan awalnya memang benar memberikan dukungan kepada Surya Paloh.Namun itu terjadi karena ketika itu Ketua Golkar Asahan, Risuddin, memberikan mandat kepadanya untuk mengikuti pertemuan di rumah Ketua Partai Golkar Sumatera Utara, Ali Umri, di Medan. “Karena konteksnya rapat, ya saya ikut rapat dan kemudian tandatangan, namun hal itu terjadi dua bulan lalu, “ elak Zaharuddin.
Usai rapat itu, sambungnya, mandat yang ia terimanya dicabut oleh Risudin. Selanjutnya Risuddin menghadiri langsung deklarasi pemberian dukungan kepada Ical di Medan. Lalu apa tanggapan Risudin? Hingga saat ini MedanBisnis belum berhasil mengonfirmasi Bupati Asahan itu. “Pak Bupati lagi ke Medan, “ kata Humas Pemkab Asahan, Rahmat Hidayat Siregar kepada MedanBisnis. Selengkapnya...

Rabu, 30 September 2009

Satwa Langka Tapir Ditemukan di Asahan


Daerah, 30-09-2009
*indra sikoembang
MedanBisnis – Kisaran

Satwa langka yang dilindungi pemerintah yakni salah satunya Tapir Sumatera (Tapirus Indikus) tersesat di pemukiman warga.
Tapir berukuran panjang 180 cm dan tinggi 105 berkelamin betina ditemukan oleh warga desa Tanjung Alam kecamatan Sei Dadap kabupaten Asahan saat mengikuti rombongan ternak lembu warga.
“Saat itu hari Senin sore, tentunya lembu-lembu harus dimasukkan ke kandang, namun saya heran, kenapa diantara lembu saya ada yang lain, saya jadi ketakutan, saya kira babi hutan, dan saya langsung memanggil warga, “ sebut Boyinem (55) pemilik ternak warga desa Tanjung Alam dusun satu pada MedanBisnis, Selasa (29/9).
Boyinem melanjutkan karena merasa ketakutan dia menanggil Kiatno dan Usman pemuda setempat. Lalu kedua pemuda tersebut langsung menangkap tapir, namun tapir berhasil lepas, dikarenakan tali yang yang digunakan untuk menangkapnya terlalu kecil.
“Karena tali terlalu kecil kami mengambil tali yang besar, saat tapir tersebut berada dibekas bekoan yang berisikan air, kami langsung mengikat tapir dan selanjut tapir kami bawa ke desa,“ ujar Kiatno (25)
Sementara itu, kepala Balai konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Utara cabang Tanjung Balai dan Asahan Raja Karsom mengatakan bahwa tapir yang ditemukan warga adalah tapir khas Sumatera dan merupakan salah satu satwa yang sangat dilindungi pemerintah.
“Hewan ini berasal dari Sumatera, maka satwa ini disebut Tapir Sumatera dan sangat dilindungi pemerintah bahkan dunia,“ papar Raja.
Mengapa tapir sampai ke daerah Asahan, Raja menjelaskan, dikarenakan gangguan ekosistem diantaranya pembakaran hutan, penebangan liar, ganguan manusia serta banjir “Tapir habitatnya di hutan, nah kalau hutan tergangu maka tapir akan pergi dari hutan tersebut,“ jelas Raja.
Mengenai keberadaan tapir, kata Raja kemungkinan pihak BKSDASU dan kebun binatang Siantar hari ini (Selasa 29/9) akan melihat langsung kondisi tapir dan sekaligus akan membawa tapir ke kebun binatang Siantar untuk dikaratinakan sementara. “Hewan ini telah mengalami stress berat dan mungkin hari ini juga akan dibawa ke Siantar untuk dikaratinakan sementara, selanjutnya akan dilepas ke habitatnya,“ tambah Raja seraya mengucapkan terimakasih kepada warga yang telah menjaga satwa yang lindungi tersebut. Selengkapnya...

Selasa, 29 September 2009

Ilham Arya Nama Baru Muhammad Akbar Risuddin


Indra sikoembang
MedanBisnis-Kisaran

Bayi besar berkelamin laki-laki dengan berat 8,7 kg dan panjang badan 62 cm yang memiliki nama Muhammad Akbar Risuddin saat ini telah memiliki nama baru, nama baru tersebut adalah Ilham Arya yang diberikan oleh Bupati Batubara Ok Arya Zulkarnaen

Akbar, sebelumnya lahir melalui operasi caesar pada Senin 21 September 2009 pukul 09.25 wib di Rumah Sakit Umum Abdul Manan Simatupang (RSU-AMS) Kisaran Kabupaten Asahan telah diberi nama oleh Bupati Asahan Risuddin yakni Muhammad Akbar Risuddin, nama tersebut diberikan saat bupati Asahan bersama istri Helmiati melihat secara langsung ibu dan bayi tersebut ke RSU-AMS.

Namun setelah berselang 5 hari, Bupati Batubara Ok Arya Zulkarnaen juga melihat secara langsung kondisi ibu dan bayi, Senin (28/9) di RSU- AMS, hal yang serupa juga dilakukan oleh Bupati Batubara yakni memberikan nama bayi besar tersebut dengan nama Ilham Arya

"Ilham artinya petunjuk atau isyarat yang baik, jadi semoga kehadiran bayi ini merupakan isyarat yang baik untuk warga Batubara, dan Arya itu nama saya, “ sebut Ok Arya yang didampingi wakil Bupati Asahan Taufan Gama Simatupang.

Selain itu Ok Arya juga mengucapkan ribuan terimakasih kepada kabupaten Asahan khusunya RSU-AMS yang telah membantu serta memfasilitasi perawatan ibu Ilham Arya yakni Ibu Ani “ Ibu Ani adalah warga Batubara, maka saya sangat berterimaksih kepada RSU –AMS serta Pemkab Asahan yang telah membantu lahirnya Ilham Arya, “ ujar Ok Arya.

Ok Arya juga mengatakan pemkab Batubara siap untuk memfasilitasi Ilham untuk diperiksa kesehatannya ke Jakarta, selain itu Ilham juga siap untuk diberikan penghargaan berupa beasiswa, “ Pemkab Batubara siap memfasilitasi kebutuhan Ilham, “ kata Ok Arya seraya memberikan batuan berupa uang tunai, begitu juga wakil Bupati Asahan Taufan Gama Simatupang serta Dandim 0208 Asahan. Selengkapnya...

Jumat, 25 September 2009

Bayi Raksasa dengan Berat 8,7 Kg Muhammad Akbar Risuddin Mencatat Rekor Baru


Daerah, 25-09-2009
*indra sikoembang / yuni naibaho
MedanBisnis – Kisaran

Bayi berkelamin laki-laki dengan berat 8,7 kg dan panjang badan 62 cm yang lahir melalui operasi caesar, di Rumah Sakit Umum Abdul Manan Simatupang (RSU-AMS) Kisaran pada Senin, 21 September 2009 lalu, disebut-sebut sebagai bayi terbesar dan telah memecahkan rekor baru sebagai bayi terbesar di Indonesia.
Berdasarkan catatan MURI, pada 7 Oktober 2008, bayi terlahir terbesar adalah Ardyan Angga Pramudya, anak dari pasangan Susetyo TS dan Sri Kushardiyat asal Karanganyar, Jawa Tengah. Saat dilahirkan berat Ardyan 6,870 kg, panjang 69 cm, dan lingkar kepala 40 cm.
Sementara, bayi dari pasangan Ani (30) dan Hasanuddin (42) warga Dusun I Desa Bulan-Bulan Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batubara, yang diberi nama Muhammad Akbar Risuddin yang lahir pada 21 September 2009 lalu, beratnya mencapai 8,7 kg dengan panjang 62 cm, sehingga dicatat memecahkan rekor MURI sebagai bayi terbesar yang baru.
M Akbar Risuddin merupakan anak ketiga dari pasangan Ani dan Hasanuddin. Bayi pertama dan kedua dari pasangan ini juga lahir dengan berat badan di atas normal. Anak pertama mereka lahir dengan berat 5,3 kg, sedang anak kedua 4,5 kg. “Sebenarnya anak saya empat, namun karena saya mengalami keguguran, maka Akbar ini anak saya yang ketiga,” kata Ani pada MedanBisnis, Kamis (24/9) yang didampingi nenek bayi, Wardana (55) di RSU Abdul Manan Simatupang.
Saat dipertanyakan kenapa bayinya lahir begitu besar, Ani yang memiliki berat badan 110 kg ini saat hamil juga mengaku heran. Karena menurutnya, makanan yang ia konsumsi saat hamil biasa-biasa saja, namun ia mengaku kalau sehari-hari sering mengonsumsi es.
Selama masa kehamilan putera ketiganya ini, rutinitasnya sehari-hari sebagai pedagang kue dan gorengan di kampung tempat tinggalnya juga tidak terganggu. Bahkan, ibu berbadan besar ini dia tidak merasakan berat sama sekali saat mengandung puteranya tersebut, sehingga awalnya ia juga mengaku sempat terkejut ketika mengetahui bayinya seberat 8,7 kilogram.
Bupati Asahan Berikan Nama
Sementara itu, Bupati Asahan Risuddin bersama istri Helmiati melihat secara langsung ibu dan bayi tersebut ke RSU-AMS. Karena merasa mendapat kehormatan, Ibu Ani langsung meminta kepada Bupati untuk memberikan nama pada bayi tersebut, dan secara spontan Bupati memberikan nama bayi itu Muhammad Akbar Risuddin. “Akbar artinya besar, maka namanya kita buat Muhammad Akbar Risuddin,” sebut Risuddin seraya mendoakan semoga Muhammad Akbar kelak bisa menjadi bupati. Bupati bersama istri juga memberikan bantuan berupa uang untuk keperluan Muhammad Akbar Risuddin.
Sementara itu, Direktur RSU AMS, dr Herwanto mengatakan sampai saat ini, kondisi bayi sangat bagus. Sebelumnya, proses kelahiran bayi tersebut ditangani oleh pihak RSU–AMS, yakni ditangani oleh dokter ahli kandungan Binsar Sitanggang. “Meskipun pasien mengunakan Jamkesmas, kami tetap melayani pasien dengan sebaik mungkin,” ujar Herwanto.
Faktor Genetik
Bayi raksasa yang terlahir normal melalui operasi caesar dengan berat mencapai 8,7 kg di RSU H Abdul Manan, Kisaran, dinilai karena faktor besar masa kehamilan atau BMK (makrosomia) berat. Yakni lebih kurang di atas 5.000 gram termasuk makrosomia berat.
Menurut Kadis Kesehatan Sumut dr Chandra Syafei SpOG, di Sumut sendiri belum terdata untuk rata-rata kelahiran seperti itu. Sebab, bayi masa kelahiran seperti ini tinggi akan resiko kematian karena ada resiko dari penyakit gula (diabetes) bawaan dari orangtua. Selain itu disebabkan banyak zat gula dalam darah (metabolik asedosi) yang bisa menyebabkan sesak nafas.
“Penyebab BMK ini, ibu terkena penyakit gula, obesitas atau kegemukan, hamil lebih waktu, kemudian ibu banyak anak, ibu sudah tua di atas 35 tahun merupakan sederetan penyebabnya. Biasanya anak pertama lahir BMK, maka anak selanjutnya akan ikut,” kata dokter spesialis kandungan ini kepada wartawan, Kamis (24/9).
Untuk itu, menurutnya, bisa dicegah dengan melakukan kontrol hamil secara rutin minimal satu kali sebulan selama tujuh bulan. Dan dua sampai empat kali masa kehamilan di atas tujuh bulan. Biasanya, 30% ibu diabetes bisa melahirkan anak besar dan 65% diantaranya bisa melahirkan anak dengan jenis kelamin laki-laki.
Dia menekankan untuk melakukan pencegahan ibu hamil berisiko dapat melakukan kontrol dan nantinya dokter akan memberikan resep obat. Sedangkan, dalam daftar pustaka di Parklin Hospital pernah ada berat bayi sebesar 6050 gram dan juga pernah ada 11300 gram di luar negeri, tapi meninggal dunia dan hanya hidup beberapa saat. “Ada juga yang 10,77 kg di Ohio, Amerika. Tapi kalau untuk Indonesia, kasus ini baru pertama,” katanya. Selengkapnya...

Kamis, 10 September 2009

PT BSP Hentikan Paksa Proyek Stimulus APBN


Infrastruktur, 10-09-2009
*indra sikoembang
MedanBisnis – Kisaran

PT Bakrie Sumatera Plantation (BSP) Kisaran menghentikan paksa pekerjaan proyek yang didanai dengan dana stimulus APBN 2009 yang lokasinya berada di dalam kawasan lahan HGU perkebunan milik Abu Rizal Bakrie tersebut.

Hal ini terlihat saat sejumlah pihak perusahaan BSP langsung turun ke lokasi untuk menghentikan pengerajaan proyek pemerintah tersebut. Pihak perusahaan beralasan karena proyek tersebut tidak dikoordinasikan kepada perusahaan.

“Kami mengerti pekerjaan proyek ini milik pemerintah dan untuk kepentingan masyarakat, tapi kegiatan ini tanpa koordinasiyah.Masak masuk ke rumah orang tanpa pamit,” kata manager legal PT. BSP Fajar Batubara pada MedanBisnis, Selasa (8/9) di lokasi proyek.

Fajar menerangkan, keberataan perusahaan terhadap pelaksanaan proyek pemerintah yang dilaksanakan di dalam kawasan HGU perusahaan ini cukup beralasan. Dia menyatakan, seharusnya sebelum proyek pemerintah itu dijalankan oleh pemerintah daerah, Pemkab Asahan memberitahukan secara resmi untuk dipertimbangkan oleh perusahaan, karena, paparnya, banyak yang harus dikaji oleh pihak manajemen dampaknya terhadap perusahaan. Di antaranya, dari aspek keamanan aset perusahaan.

Selain itu dia menyatakan, jalan yang akan dibangun oleh Pemkab Asahan melalui proyek pemeliharaan berkala ruas jalan Arwana – Pondok Kucingan Kelurahan Sidomukti kecamatan Kisaran Barat sepanjang 1.910 meter dengan dana senilai Rp.573, 2 juta lebih dari dana Stimulus APBN 2009 tersebut menurut fajar adalah jalan kebon milik BSP. Selain itu jalan ini tidak termasuk bagian dari areal PT. BSP yang telah dikeluarkan pemerintah dari HGU BSP yang telah diserakan kepada pemerintah daerah. “Yang kami minta mekanisme dijalankan oleh pemerintah daerah,” minta Fajar.

Penghentian paksa proyek pembangunan jalan Pemkab Asahan ini memang tidak jadi dilakukan oleh pihak perusahaan. Namun sebelumnya sempat menyulut adu mulut antara pihak perusahaan dengan pihak rekanan pelaksana proyek CV Tani Buana Luhur. Adu mulut antara pihak managemen perusahaan perkebunan kelapa sawit dan karet ini sempat memanas. Namun akhirnya mereda begitu saja walau tidak ada kesepakatan yang terbangun antara pihak managemen perusahaan dengan para utusan perusahaan pelaksana proyek tersebut.

Sementara itu secara terpisah, pelaksana proyek CV Tani Buana Luhur, Heri Purnama menyatakan, sebagai rekanan soal mekanisme ini bukan tanggungjawabnya. Karena penentuan lokasi proyek ditentukan oleh pemda. “Saya hanya pelaksana proyek yang dihunjuk oleh pemda berdasarkan surat perintah pekerjaan (SPP),” ujarnya.

Berdasarkan surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara No 620/752/K/1998 tanggal 10 Agustus 1998 tentang Penetapan Status ruas-ruas jalan dan jembatan sebagai jalan dan jembatan kabupaten/kota yang diteken Gubsu T Rizal Nurdin, ruas jalan Arwana-Pondok Kucingan Kelurahan Sidomukti adalah sebagai jalan milik kabupaten. Heri Purnama mengatakan, karena alasan inilah pemkab Asahan menetapkan lokasi proyek pemeliharaan berkala jalan yang didanai dari dana stimulus APBN 2009 ini ditetapkan dilokasi tersebut.

“Kalau memang pemerintah daerah salah, yah seharusnya perusahaan melayangkan protes kepada Pemkab Asahan, bukan kepada kami, karena kami bekerja melaksanakan proyek pemerintah yang nota bene untuk kepentingan negara, dan masyarakat,” kata Heri. Selengkapnya...

Selasa, 08 September 2009

Demo PLN di Kisaran Berakhir Rusuh


Daerah, 05-09-2009
*indra sikoembang
MedanBisnis – Kisaran

Aksi unjuk rasa masyarakat yang berlangsung sejak dua tiga hari lalu, di Kantor PT PLN (Persero) Ranting Kisaran berakhir rusuh, Jumat (4/9). Massa yang menuntut tidak adanya pemadaman bergilir tersebut terlibat bentrok dengan polisi. Bahkan, 13 pengunjuk rasa ditangkap pihak kepolisian.

Bentrok antara petugas dan para pendemo ini berawal dari robohnya pintu pagar Kantor PLN Ranting Kisaran, ketika massa mendorong pintu untuk berusaha masuk ke halaman kantor PLN tersebut, untuk bertemu dengan Kepala PLN Ranting Kisaran M Marpaung.

Sejumlah pengunjuk rasa juga sempat menjadi korban pemukulan polisi. Dan tindakan tersebut diduga disengaja untuk melumpuhkan para pengunjuk rasa. Polisi juga sempat mengejar sejumlah pengunjuk rasa yang berhasil melarikan diri.

Polisi pun berhasil mengamankan para 13 pengunjukrasa. Di antaranya, Kiki Komaini, mahasiswa semester akhir Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Muhammadiyah Asahan yang juga seorang wartawan harian terbitan Jakarta. Aditya Pramana, Sekjen Lingkar Studi Aksi untuk Demokrasi Indonesia (LS-ADI). Kedua aktivis yang gigih memperjuangkan kepentingan masyarakat ini dilumpuhkan pertama kali oleh polisi.

Usai petugas berhasil memboyong ke 13 orang tersebut, Kapolres Asahan, AKBP Rudi Sumardiyanto langsung menggelar konferensi pers di Mapolres Asahan. Dikatakannya, peristiwa ini dipicu karena kondisi psikologis massa dan petugas, karena mungkin sama-sama sedang berpuasa, sehingga kondisi psikologis massa dan petugas mendorong timbulnya bentrok.

Terkait dengan adanya insiden pemukulan yang dilakukan polisi terhadap para pengunjuk rasa, Kapolres berjanji akan mengusut kasus ini. Dia juga berjanji akan mencari akar permasalahan, sehingga terjadi bentrok antara polisi dan pengunjuk rasa.
Namun sebelumnya, pejabat Kepolisian ini menyatakan, unjuk rasa yang digelar para aktivis kemarin tanpa mendapat izin kepolisian, sesuai dengan Undang-Undang nomor 9 tentang izin unjuk rasa. Bahkan begitu juga dengan demo-demo sebelumnya, yang juga digelar tanpa izin.

Kepolres mengatakan, unjuk rasa yang terjadi ke PLN juga bukan hanya ke kantor PLN, namun juga dilakukan ke Gardu Induk Sentang, Kisaran Timur, saat malam hari. “Kita sudah bersikap tolerir. karena laporannya aksi unjuk rasa yang terjadi karena unjuk rasa spontanitas,” jelasnya.

Dalam aksi unjuk rasa ini, ratusan warga yang ikut menyaksikan aksi unjuk rasa sangat terkejut dengan tindakan polisi dalam mengamankan para pengunjuk rasa yang tiba-tiba bersikap keras kepada para aktivis. Soalnya warga juga tahu, pintu pagar PLN yang roboh karena didorong oleh mahasiswa sudah memang dalam kondisi rusak.

Karena dalam aksi unjuk rasa sebelumnya pun pintu ini juga roboh dalam aksi saling dorong antara petugas dan massa. Namun dalam aksi itu polisi tidak bersikap apapun, malah bersikap sangat persuasif kepada massa. Sedangkan dalam aksi unjuk rasa kali ini, robohnya pintu pagar bukan karena ada aksi saling dorong antara petugas dan massa.

Aksi unjuk rasa ke PLN terus menerus dilakukan warga, karena frekuensi pemadaman listrik tidak mengalami pengurangan. Malah tengang waktu pemadaman semakin pendek sehingga warga hanya bisa beberapa jam dapat menikmati penerangan listrik. Pemadaman terjadi 3-4 kali dalam sehari, sehingga mengundang emosional warga. Terutama kondisi ini sangat terasa dampaknya kepada umat muslim, karena pelaksanaan ibadah puasa yakni berbuka, tarawih dan sahur menjadi terganggu. Karena warga tidak berani meninggalkan rumah, akibat takut bahaya kebakaran dan pencurian akibat pemadaman listrik.

Buruk
Buruknya pelayanan PLN lebih parah terjadi di kecamatan Air Joman. Selama dua hari, sejak Rabu (2/9) warga sama sekali tidak menikmati listrik. “Selama 2 x 24 jam kami sama sekali tidak menikmati listrik. Bahkan sampai hari ini (Jumat) pun listrik di kampong kami ini tidak nyala,” ujar Zainal Harahap (42) warga lingkungan III kelurahan Binjai Serbangan Kecamatan Air Joman, Asahan kepada wartawan. Selengkapnya...

Indonesia Raya Tak Dinyanyikan pada Pelantikan DPRD Asahan


Politik, 08-09-2009
*indra sikoembang
MedanBisnis - Kisaran

Kasus luputnya lagu Indonesia Raya yang terjadi pada rapat paripurna DPR dengan agenda tunggal mendengar pidato kenegaraan menyambut peringatan ke-64 HUT RI di Jakarta terjadi di Asahan.

Kasus yang terjadi di Asahan adalah lagu kebangsaan RI Indonesia Raya tidak dikumandangkan saat rangkaian acara pelantikan 45 anggota DPRD Asahan periode 2009-2014.yang digelar Senin kemarin di Gedung DPRD Asahan.

Sejumlah undangan mempertanyakan mengapa lagu kebangsaan Indonesia itu tidak dikumandangkan. Sebab, acara pelantikan tersebut merupakan acara kenegaraan. Oleh karena itu, sudah semestinya lagu kebangsaan Indonesia Raya dinyanyikan.
Tidak ada konfirmasi dari Sekretaris DPRD Asahan Abu Hanifah terkait hal ini. Abu Hanifah tidak juga dapat ditemui dan dihubungi wartawan.

Pengambilan sumpah dan pelantikan ke-45 anggota DPRD tersebut, dilakukan Ketua Pengadilan Negeri Kisaran Choiril Hidayat berdasarkan Skep Gubernur Sumatera Utara No 170/3484.K/2009 tanggal 4 September 2009 tentang Pemberhentian Anggota DPRD Asahan dan Pengangkatan Anggota DPRD Asahan masa 2009-2014.

Proses pelantikan para anggota DPRD terpilih tersebut sekaligus menandakan masa tugas anggota DPRD periode 2004-2009, secara otomatis berakhir termasuk unsur pimpinan DPRD, yakni Ketua DPRD dan wakil Ketua DPRD Asahan.

Benteng Panjaitan dari Partai Golkar dan Arif Fansuri dari Partai Demokrat mewakili dua partai politik (Parpol) peraih kursi terbanyak, terpilih sebagai Pimpinan DPRD sementara dan Wakil Pimpinan sementara.

Sebagai unsur pimpinan DPRD sementara, keduanya akan memimpin hingga terpilih pimpinan DPRD yang definitif, dan memiliki tugas pokok untuk memimpin rapat-rapat DPRD, memfasilitasi pembentukan fraksi-fraksi dan kelengkapan DPRD, dan menyusun rancangan Tatib DPRD. Selain itu, mereka harus menyiapkan proses pemilihan pimpinan DPRD definitif secepatnya.

Bupati Asahan Risuddin dalam sambutannya mengatakan pelantikan tersebut merupakan catatan sejarah bagi masyarakat Asahan,dimana masyarakat telah mensukseskan pesta demokrasi yang cukup kompleks dibandingkan dengan pemilu sebelumnya, yakni pemilu kali ini diikuti 44 parpol. “Tanggal 7 September merupakan hari sejarah bagi kita yakni Asahan telah memiliki anggota DPRD yang baru,” sebut Bupati.

“Saya berharap kepada anggota DPRD baru untuk meneruskan jalinan kerja sama yang baik yang telah berlangsung selama ini. Bahkan ke depan bisa lebih meningkatkan serta membawa nusansa baru di DPRD Asahan,” kata Bupati seraya mengucapkan selamat kepada DPRD yang baru untuk mengabdi kepada kepentingan rakyat Asahan

Wakil Pimpinan sementara Arif Fansuri mengatakan, pihaknya akan segera membentuk dan menyusun tata tertib serta perangkat kelengkapan DPRD, Komisi dan fraksi. “Kami harapkan dukungan penuh dari seluruh anggota DPRD Asahan untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat Asahan,” ujar Arif pada MedanBisnis usai pelantikan. Selengkapnya...

Sabtu, 29 Agustus 2009

Kuburan Taruna ATKP Medan Dibongkar, Hasil Otopsi Paling Lama 10 Hari


Hukum & Kriminal 26-08-2009
*indra sikoembang
MedanBisnis – Kisaran

Hasil otopsi jenazah taruna Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Medan, Hendra Syahputra bin Isnanto, yang tewas secara mengenaskan pekan lalu belum diketahui pasti penyebabnya.

Sebab, hasil otopsi masih harus ditunggu, karena ada tahapan-tahapan yang harus dilalui.
“Kita masih menunggu proses, karena dalam melakukan otopsi ada tahapan-tahapan yang harus dilalui, hal ini dilakukan untuk mendukung proses penyelidikan dan penyidikan, setelah itu barulah kita dapat mengetahui hasil otopsi,” kata ahli forensik RSU dr Pirngadi Medan, Surjith Sing, usai melakukan otopsi di lokasi pemakaman muslim Lingkungan I Kelurahan Bunut Barat, Kabupaten Asahan, Selasa (25/8).

Surjith Sing yang juga didampingi oleh pihak Kepolisian Sumatera Utara (Poldasu) dan Polres Asahan mengatakan, hasil otopsi bakal segera terungkap dalam tenggat waktu 7 – 10 hari, karena terdapat berbagai tahapan yang harus dilakukan oleh tim forensik sebagai proses pendalaman dari hasil otopsi lapangan yang dilakukan oleh tim.
Sebab, hasil otopsi harus bersifat scientific (secara ilmiah) agar bisa dipertanggungjawabkan.

Tahapan pendalaman itu di antaranya melakukan pemeriksaan toksiologi dan mengirimkan hasil otopsi ke bagian pathologi untuk mengungkap misteri kematian putera sulung dari hasil perkawinan Isnanto dan Ade Suryani, warga lingkungan I kelurahan Bunut Barat, Kisaran Asahan ini.

Dia menambahkan, proses otopsi dilakukan pada seluruh tubuh korban, mulai dari kepala hingga kaki tidak luput dari pemeriksaan tim otopsi. Begitu juga dengan kondisi luar dan dalam jenazah korban. Namun Surjith tidak membeberkan lebih lanjut tindakan-tindakan apa yang dilakukan oleh tim dalam melakukan otopsi jenazah korban.
“Setelah kita teliti lebih lanjut baru hasilnya dituangkan dalam laporan yang nanti akan kita serahkan ke penyidik,’ ungkapnya.

Kasat Jantanras Polda Sumut, AKBP Yustan Alfiani hanya menyatakan, kasus ini masih diselidiki oleh Polda Sumut, dan belum ada yang diduga terkait dalam kasus ini telah diperiksa oleh pihak kepolisian, karena kasus ini baru saja dilaporkan oleh ibu korban, Ade Suryani ke Polda Sumut. Selengkapnya...

Karyawan PT Inalum Terima Santunan Jamsostek


Daerah 28-08-2009
*indra sikoembang
MedanBisnis – Kisaran

PT Jamsostek menyerahkan dana jaminan kematian (JK), jaminan hari tua (JHT) dan jaminan keselamatan kerja (JKK) kepada dua karyawan PT Inalum sebesar Rp 67 juta lebih, masing-masing kepada ahli waris Rioto Sumandi dan Nurdin Tua.

Dana santunan tersebut, diterima ahli waris Rioto Sumandi yakni Murningsih sebesar Rp 54 juta lebih, ditambah dengan santunan berkala sebesar Rp 4,8 juta yang diambil setiap bulanya sebesar Rp 200.000 selama 2 tahun melalui bank. Sedangkan santunan JKK diterima Nurdin Tua sebesar Rp 12 juta lebih, dari kecelakan yang dialami, Nurdin terpaksa kehilangan satu ruas jari telunjuk sebelah kanan.

“ Semua hak dari ahli waris serta peserta tetap kami bayar, dan hari ini dana tersebut kami serahkan,” kata Kepala Cabang PT Jamsostek Asahan Erisfa, Kamis (27/8) di gedung PT Inalum setempat.

Erisfa juga mengatakan santunan tersebut bukan merupakan hadiah tetapi adalah hak ahli waris dan para peserta jamsostek. Jaminan sosial tersebut merupakan program wajib dari pemerintah guna melindungi para pekerja dari risiko kecelakaan, kematian dan hari tua yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

“Santunan ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap tenaga kerja, maka saya berharap perusahaan wajib mendaftarkan pekerjanya sebagai peserta Jamsostek, karena manfaatnya sangat terasa kepada ahli waris juga para peserta,” sebut Erisfa seraya berharap santunan yang diberikan kepada ahli waris bisa dimanfaatkan sesuai kebutuhan.

Sementara itu, Junior Maneger PT Inalum Irwan Trinoto mengucapkan terima kasih kepada Jamsostek yang telah meyerahkan santunan tersebut kepada karyawan PT Inalum. “Santunan tersebut sangat membantu para pekerja, karena hal ini telah ditanggung oleh pihak jamsostek,” ujar Irwan, begitu juga hal senada dikatakan oleh sekretaris Dinaker Batubara Sailan. Selengkapnya...

DPRD Janji Segera Panggil Bupati Asahan

Daerah 29-08-2009
*indra sikoembang
MedanBisnis – Kisaran

Ketua Fraksi PPP DPRD Asahan Darwis Sirait berjanji, pihaknya akan memanggil Bupati Asahan Risuddin untuk meminta penjelasan soal kebijakan pembagian ratusan hektar lahan eks HGU PT Bakrie Sumatera Plantation (BSP) kepada kalangan pejabat di lingkungan pemda setempat. Apalagi, saat ini sebagian besar telah dibangun menjadi perumahan elite milik pribadi para pejabat Pemkab Asahan.

Namun dia menyatakan, pemanggilan Risuddin akan dilakukan pada September 2009, usai pelantikan anggota DPRD Asahan yang baru, soalnya saat ini DPRD Asahan tidak memiliki kesempatan lagi untuk memanggil Bupati Asahan tersebut terkait dengan kebijakannya ini, karena agenda kegiatan DPRD sudah padat dan waktu masa bakti yang tinggal hanya beberapa hari lagi. “Saya kan terpilih lagi menjadi anggota DPRD Asahan periode 2009-2014, saya akan upayakan pemanggilan ini, agar persoalan tanah ini menjadi jelas,” ujar Darwis, Jumat (28/8).

Sementara itu, kebijakan Bupati Asahan Risuddin tentang pembagian lahan di kawasan terminal Madya Kisaran itu, ternyata bukan saja menimbulkan kecemburuan sosial di mata masyarakat. Tapi juga di kalangan pegawai negeri sipil (PNS) di jajaran Pemkab Asahan.

“Terus terang sebagai PNS saya cemburu. Karena sebagai PNS saya juga berhak atas tanah itu,” kata salah seorang PNS Pemkab Asahan, yang meminta namanya tidak perlu ditulis.

PNS yang juga memiliki jabatan setingkat eselon IV ini mengatakan, kecemburuan yang timbul dikalangan PNS karena ketidakjelasan criteria yang ditetapkan oleh Bupati Asahan bagi PNS yang berhak menerima tanah tersebut. Selain itu, paparnya pemberiannya juga memang dilakukan secara tidak transparan oleh Bupati Asahan. Kesannya diberikan dengan cara pilih-pilih. “Siapa sih yang tak mau dapat jatah tanah,” paparnya.

Sebagai PNS dijajaran Setdakab Asahan, pegawai negeri yang satu ini mengakui tidak mengetahui secara pasti bagaimana pengajuan permintaan tanah itu, kemudian apakah juga dengan menggunakan ganti rugi atau tidak. Soalnya, kata dia, sampai saat ini dilakukan secara tidak transparan.

Dia percaya, bukan hanya dirinya saja yang cemburu akibat kebijakan Bupati Asahan tersebut, tapi juga sebagian besar PNS di jajaran Pemkab Asahan yang tidak mendapatkan jatah tanah yang kini menjadi kawasan elite di Kota Kisaran itu. Kecemburuan para PNS menurut dia dipicu karena sebagian besar PNS dijajaran Pemkab Asahan belum memiliki rumah tempat tinggal. Sebagian besar masih menyewa, dan memakai rumah dinas yang dibayar melalui pemotongan gaji. Bahkan masih ada yang menumpang di rumah mertua.

Sementara itu terkait soal ini, Kabag Hukum Pemkab Asahan, Zulkarnain menyatakan, kebijakan Bupati Asahan, Risuddin tentang pembagian tanah tidak bertentangan dengan hukum. Bupati memiliki hak untuk menentukan peruntukkan tanah tersebut.
Penegasan ini dinyatakan Kabag Hukum Pemkab Asahan, Zulkarnain Nasution kemarin, terkait dengan kritik Ketua Fraksi PPP DPRD Asahan, Darwis Sirait dan dikalangan PNS sendiri yang menilai pembagian lahan eks HGU PT Bakrie Sumatera Plantation di kawasan terminal Madya Kisaran yang dilakukan oleh pemerintah daerah tersebut secara tidak transparan.

Dia mengatakan semua surat keputusan Bupati Asahan tentang pemberian tanah ini telah didaftarkan ke bagian Hukum Setdakab Asahan. Karena dengan dasar inilah kemudian di keluarkan sertifikat hak milik oleh Kantor BPN.
Akan tetapi Zulkarnain menegaskan, soal pembagian lahan ini adalah kewenangan bagian Pemerintahan Pemkab Asahan, sedangkan pihaknya hanya mendaftarkan surat keputusan tersebut dalam lembaran keputusan-keputusan kepala daerah. “Yang tahu apa dan bagaimana soal pembagian tanah ini diatur oleh Kabag Pemerintahan,” katanya. Selengkapnya...

Jumat, 28 Agustus 2009

Bupati Asahan Pertanyakan Status Daar Al Uluum

Daerah 22-08-2009
*indra sikoembang
MedanBisnis – Kisaran

Bupati Asahan Risuddin mempertanyakan status pesantren Daar Al Uluum, yang selama ini dikuasai dan dikelola Wakil Bupati Asahan, Taufan Gama Simatupang. Hal ini disampaikan Risuddin saat berpidato dalam rapat paripurna DPRD Asahan tentang penyampaian pendapat akhir fraksi-fraksi terhadap RAPBD Asahan Tahun 2010, Jumat (21/8) di gedung dewan setempat.

Dalam pidato singkatnya ini Risuddin menegaskan status pesantren yang dibangun pada tahun 1970-an itu perlu diperjelas dan dipertegas. Soalnya hingga sekarang, status kepemilikan pesantren ini tidak jelas. “Sejak pesantren ini berdiri banyak asset daerah yang sudah masuk ke pesantren ini,” ungkap Risuddin.

Risuddin mengaku sudah membongkar APBD Asahan tahun-tahun yang silam. Dari inventarisir Risuddin, cukup banyak anggaran APBD dalam bentuk bantuan yang dialokasikan pemerintah daerah ke pesantren tersebut, sementara statusnya tidak jelas, apakah pesantren ini milik pemerintah daerah atau tidak.

Teka-teki soal status kepemilikan pesantren Daar Al Uluum telah lama menjadi persoalan publik. Sebelum Risuddin berbicara soal ini di rapat paripurna DPRD Asahan, publik juga sudah lama mempertanyakan status kepemilikan pesantren terbesar di Asahan tersebut.

Soalnya menurut informasi bergulir, pesantren ini dibangun oleh pemerintah daerah dengan swadaya masyarakat di zaman kepemimpinan Bupati Asahan, Abdul Manan Simatupang, orang tua Taufan Gama Simatupang.
Namun persoalan ini hanya sebatas pertanyaan-pertanyaan yang tak terjawab, karena publik tidak mengantongi bukti.

Bahkan sebelumnya, Kamis (20/8), sejumlah aktivis mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa dengan membagi-bagikan selebaran yang berisi statemen yang meminta Bupati Asahan, Risuddin untuk mempertegas tentang status kepemilikan pesantren Daar Al Uluum. Pernyatan Risuddin yang meminta agar DPRD menginventarisir asset-asset daerah merupakan respon Bupati Asahan terhadap aksi mahasiswa tersebut.

Menyikapi permintaan Bupati Asahan ini, Wakil Ketua DPRD Asahan, Joner Sinaga menyatakan, pernyataan Risuddin bisa diintrepretasi bahwa Risuddin meminta DPRD Asahan agar membentuk panitia khusus (pansus) tentang inventarisir asset. Namun anggota DPRD Asahan yang berasal dari Fraksi PDI Perjuangan ini menolak menyatakan sikapnya apakah sebagai salah satu pimpinan DPRD akan mendukung pembentukan pansus tersebut. “Saya tidak bisa menyikapi masalah ini sekarang, karena kita akan pelajari dulu,” kata Joner. Selengkapnya...

indra sikoembang © 2008. Design by :Yanku Templates Sponsored by: Tutorial87 Commentcute