Marhaban Ya Ramadhan

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1435 H



Rabu, 30 September 2009

Satwa Langka Tapir Ditemukan di Asahan


Daerah, 30-09-2009
*indra sikoembang
MedanBisnis – Kisaran

Satwa langka yang dilindungi pemerintah yakni salah satunya Tapir Sumatera (Tapirus Indikus) tersesat di pemukiman warga.
Tapir berukuran panjang 180 cm dan tinggi 105 berkelamin betina ditemukan oleh warga desa Tanjung Alam kecamatan Sei Dadap kabupaten Asahan saat mengikuti rombongan ternak lembu warga.
“Saat itu hari Senin sore, tentunya lembu-lembu harus dimasukkan ke kandang, namun saya heran, kenapa diantara lembu saya ada yang lain, saya jadi ketakutan, saya kira babi hutan, dan saya langsung memanggil warga, “ sebut Boyinem (55) pemilik ternak warga desa Tanjung Alam dusun satu pada MedanBisnis, Selasa (29/9).
Boyinem melanjutkan karena merasa ketakutan dia menanggil Kiatno dan Usman pemuda setempat. Lalu kedua pemuda tersebut langsung menangkap tapir, namun tapir berhasil lepas, dikarenakan tali yang yang digunakan untuk menangkapnya terlalu kecil.
“Karena tali terlalu kecil kami mengambil tali yang besar, saat tapir tersebut berada dibekas bekoan yang berisikan air, kami langsung mengikat tapir dan selanjut tapir kami bawa ke desa,“ ujar Kiatno (25)
Sementara itu, kepala Balai konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Utara cabang Tanjung Balai dan Asahan Raja Karsom mengatakan bahwa tapir yang ditemukan warga adalah tapir khas Sumatera dan merupakan salah satu satwa yang sangat dilindungi pemerintah.
“Hewan ini berasal dari Sumatera, maka satwa ini disebut Tapir Sumatera dan sangat dilindungi pemerintah bahkan dunia,“ papar Raja.
Mengapa tapir sampai ke daerah Asahan, Raja menjelaskan, dikarenakan gangguan ekosistem diantaranya pembakaran hutan, penebangan liar, ganguan manusia serta banjir “Tapir habitatnya di hutan, nah kalau hutan tergangu maka tapir akan pergi dari hutan tersebut,“ jelas Raja.
Mengenai keberadaan tapir, kata Raja kemungkinan pihak BKSDASU dan kebun binatang Siantar hari ini (Selasa 29/9) akan melihat langsung kondisi tapir dan sekaligus akan membawa tapir ke kebun binatang Siantar untuk dikaratinakan sementara. “Hewan ini telah mengalami stress berat dan mungkin hari ini juga akan dibawa ke Siantar untuk dikaratinakan sementara, selanjutnya akan dilepas ke habitatnya,“ tambah Raja seraya mengucapkan terimakasih kepada warga yang telah menjaga satwa yang lindungi tersebut. Selengkapnya...

Selasa, 29 September 2009

Ilham Arya Nama Baru Muhammad Akbar Risuddin


Indra sikoembang
MedanBisnis-Kisaran

Bayi besar berkelamin laki-laki dengan berat 8,7 kg dan panjang badan 62 cm yang memiliki nama Muhammad Akbar Risuddin saat ini telah memiliki nama baru, nama baru tersebut adalah Ilham Arya yang diberikan oleh Bupati Batubara Ok Arya Zulkarnaen

Akbar, sebelumnya lahir melalui operasi caesar pada Senin 21 September 2009 pukul 09.25 wib di Rumah Sakit Umum Abdul Manan Simatupang (RSU-AMS) Kisaran Kabupaten Asahan telah diberi nama oleh Bupati Asahan Risuddin yakni Muhammad Akbar Risuddin, nama tersebut diberikan saat bupati Asahan bersama istri Helmiati melihat secara langsung ibu dan bayi tersebut ke RSU-AMS.

Namun setelah berselang 5 hari, Bupati Batubara Ok Arya Zulkarnaen juga melihat secara langsung kondisi ibu dan bayi, Senin (28/9) di RSU- AMS, hal yang serupa juga dilakukan oleh Bupati Batubara yakni memberikan nama bayi besar tersebut dengan nama Ilham Arya

"Ilham artinya petunjuk atau isyarat yang baik, jadi semoga kehadiran bayi ini merupakan isyarat yang baik untuk warga Batubara, dan Arya itu nama saya, “ sebut Ok Arya yang didampingi wakil Bupati Asahan Taufan Gama Simatupang.

Selain itu Ok Arya juga mengucapkan ribuan terimakasih kepada kabupaten Asahan khusunya RSU-AMS yang telah membantu serta memfasilitasi perawatan ibu Ilham Arya yakni Ibu Ani “ Ibu Ani adalah warga Batubara, maka saya sangat berterimaksih kepada RSU –AMS serta Pemkab Asahan yang telah membantu lahirnya Ilham Arya, “ ujar Ok Arya.

Ok Arya juga mengatakan pemkab Batubara siap untuk memfasilitasi Ilham untuk diperiksa kesehatannya ke Jakarta, selain itu Ilham juga siap untuk diberikan penghargaan berupa beasiswa, “ Pemkab Batubara siap memfasilitasi kebutuhan Ilham, “ kata Ok Arya seraya memberikan batuan berupa uang tunai, begitu juga wakil Bupati Asahan Taufan Gama Simatupang serta Dandim 0208 Asahan. Selengkapnya...

Jumat, 25 September 2009

Bayi Raksasa dengan Berat 8,7 Kg Muhammad Akbar Risuddin Mencatat Rekor Baru


Daerah, 25-09-2009
*indra sikoembang / yuni naibaho
MedanBisnis – Kisaran

Bayi berkelamin laki-laki dengan berat 8,7 kg dan panjang badan 62 cm yang lahir melalui operasi caesar, di Rumah Sakit Umum Abdul Manan Simatupang (RSU-AMS) Kisaran pada Senin, 21 September 2009 lalu, disebut-sebut sebagai bayi terbesar dan telah memecahkan rekor baru sebagai bayi terbesar di Indonesia.
Berdasarkan catatan MURI, pada 7 Oktober 2008, bayi terlahir terbesar adalah Ardyan Angga Pramudya, anak dari pasangan Susetyo TS dan Sri Kushardiyat asal Karanganyar, Jawa Tengah. Saat dilahirkan berat Ardyan 6,870 kg, panjang 69 cm, dan lingkar kepala 40 cm.
Sementara, bayi dari pasangan Ani (30) dan Hasanuddin (42) warga Dusun I Desa Bulan-Bulan Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batubara, yang diberi nama Muhammad Akbar Risuddin yang lahir pada 21 September 2009 lalu, beratnya mencapai 8,7 kg dengan panjang 62 cm, sehingga dicatat memecahkan rekor MURI sebagai bayi terbesar yang baru.
M Akbar Risuddin merupakan anak ketiga dari pasangan Ani dan Hasanuddin. Bayi pertama dan kedua dari pasangan ini juga lahir dengan berat badan di atas normal. Anak pertama mereka lahir dengan berat 5,3 kg, sedang anak kedua 4,5 kg. “Sebenarnya anak saya empat, namun karena saya mengalami keguguran, maka Akbar ini anak saya yang ketiga,” kata Ani pada MedanBisnis, Kamis (24/9) yang didampingi nenek bayi, Wardana (55) di RSU Abdul Manan Simatupang.
Saat dipertanyakan kenapa bayinya lahir begitu besar, Ani yang memiliki berat badan 110 kg ini saat hamil juga mengaku heran. Karena menurutnya, makanan yang ia konsumsi saat hamil biasa-biasa saja, namun ia mengaku kalau sehari-hari sering mengonsumsi es.
Selama masa kehamilan putera ketiganya ini, rutinitasnya sehari-hari sebagai pedagang kue dan gorengan di kampung tempat tinggalnya juga tidak terganggu. Bahkan, ibu berbadan besar ini dia tidak merasakan berat sama sekali saat mengandung puteranya tersebut, sehingga awalnya ia juga mengaku sempat terkejut ketika mengetahui bayinya seberat 8,7 kilogram.
Bupati Asahan Berikan Nama
Sementara itu, Bupati Asahan Risuddin bersama istri Helmiati melihat secara langsung ibu dan bayi tersebut ke RSU-AMS. Karena merasa mendapat kehormatan, Ibu Ani langsung meminta kepada Bupati untuk memberikan nama pada bayi tersebut, dan secara spontan Bupati memberikan nama bayi itu Muhammad Akbar Risuddin. “Akbar artinya besar, maka namanya kita buat Muhammad Akbar Risuddin,” sebut Risuddin seraya mendoakan semoga Muhammad Akbar kelak bisa menjadi bupati. Bupati bersama istri juga memberikan bantuan berupa uang untuk keperluan Muhammad Akbar Risuddin.
Sementara itu, Direktur RSU AMS, dr Herwanto mengatakan sampai saat ini, kondisi bayi sangat bagus. Sebelumnya, proses kelahiran bayi tersebut ditangani oleh pihak RSU–AMS, yakni ditangani oleh dokter ahli kandungan Binsar Sitanggang. “Meskipun pasien mengunakan Jamkesmas, kami tetap melayani pasien dengan sebaik mungkin,” ujar Herwanto.
Faktor Genetik
Bayi raksasa yang terlahir normal melalui operasi caesar dengan berat mencapai 8,7 kg di RSU H Abdul Manan, Kisaran, dinilai karena faktor besar masa kehamilan atau BMK (makrosomia) berat. Yakni lebih kurang di atas 5.000 gram termasuk makrosomia berat.
Menurut Kadis Kesehatan Sumut dr Chandra Syafei SpOG, di Sumut sendiri belum terdata untuk rata-rata kelahiran seperti itu. Sebab, bayi masa kelahiran seperti ini tinggi akan resiko kematian karena ada resiko dari penyakit gula (diabetes) bawaan dari orangtua. Selain itu disebabkan banyak zat gula dalam darah (metabolik asedosi) yang bisa menyebabkan sesak nafas.
“Penyebab BMK ini, ibu terkena penyakit gula, obesitas atau kegemukan, hamil lebih waktu, kemudian ibu banyak anak, ibu sudah tua di atas 35 tahun merupakan sederetan penyebabnya. Biasanya anak pertama lahir BMK, maka anak selanjutnya akan ikut,” kata dokter spesialis kandungan ini kepada wartawan, Kamis (24/9).
Untuk itu, menurutnya, bisa dicegah dengan melakukan kontrol hamil secara rutin minimal satu kali sebulan selama tujuh bulan. Dan dua sampai empat kali masa kehamilan di atas tujuh bulan. Biasanya, 30% ibu diabetes bisa melahirkan anak besar dan 65% diantaranya bisa melahirkan anak dengan jenis kelamin laki-laki.
Dia menekankan untuk melakukan pencegahan ibu hamil berisiko dapat melakukan kontrol dan nantinya dokter akan memberikan resep obat. Sedangkan, dalam daftar pustaka di Parklin Hospital pernah ada berat bayi sebesar 6050 gram dan juga pernah ada 11300 gram di luar negeri, tapi meninggal dunia dan hanya hidup beberapa saat. “Ada juga yang 10,77 kg di Ohio, Amerika. Tapi kalau untuk Indonesia, kasus ini baru pertama,” katanya. Selengkapnya...

Kamis, 10 September 2009

PT BSP Hentikan Paksa Proyek Stimulus APBN


Infrastruktur, 10-09-2009
*indra sikoembang
MedanBisnis – Kisaran

PT Bakrie Sumatera Plantation (BSP) Kisaran menghentikan paksa pekerjaan proyek yang didanai dengan dana stimulus APBN 2009 yang lokasinya berada di dalam kawasan lahan HGU perkebunan milik Abu Rizal Bakrie tersebut.

Hal ini terlihat saat sejumlah pihak perusahaan BSP langsung turun ke lokasi untuk menghentikan pengerajaan proyek pemerintah tersebut. Pihak perusahaan beralasan karena proyek tersebut tidak dikoordinasikan kepada perusahaan.

“Kami mengerti pekerjaan proyek ini milik pemerintah dan untuk kepentingan masyarakat, tapi kegiatan ini tanpa koordinasiyah.Masak masuk ke rumah orang tanpa pamit,” kata manager legal PT. BSP Fajar Batubara pada MedanBisnis, Selasa (8/9) di lokasi proyek.

Fajar menerangkan, keberataan perusahaan terhadap pelaksanaan proyek pemerintah yang dilaksanakan di dalam kawasan HGU perusahaan ini cukup beralasan. Dia menyatakan, seharusnya sebelum proyek pemerintah itu dijalankan oleh pemerintah daerah, Pemkab Asahan memberitahukan secara resmi untuk dipertimbangkan oleh perusahaan, karena, paparnya, banyak yang harus dikaji oleh pihak manajemen dampaknya terhadap perusahaan. Di antaranya, dari aspek keamanan aset perusahaan.

Selain itu dia menyatakan, jalan yang akan dibangun oleh Pemkab Asahan melalui proyek pemeliharaan berkala ruas jalan Arwana – Pondok Kucingan Kelurahan Sidomukti kecamatan Kisaran Barat sepanjang 1.910 meter dengan dana senilai Rp.573, 2 juta lebih dari dana Stimulus APBN 2009 tersebut menurut fajar adalah jalan kebon milik BSP. Selain itu jalan ini tidak termasuk bagian dari areal PT. BSP yang telah dikeluarkan pemerintah dari HGU BSP yang telah diserakan kepada pemerintah daerah. “Yang kami minta mekanisme dijalankan oleh pemerintah daerah,” minta Fajar.

Penghentian paksa proyek pembangunan jalan Pemkab Asahan ini memang tidak jadi dilakukan oleh pihak perusahaan. Namun sebelumnya sempat menyulut adu mulut antara pihak perusahaan dengan pihak rekanan pelaksana proyek CV Tani Buana Luhur. Adu mulut antara pihak managemen perusahaan perkebunan kelapa sawit dan karet ini sempat memanas. Namun akhirnya mereda begitu saja walau tidak ada kesepakatan yang terbangun antara pihak managemen perusahaan dengan para utusan perusahaan pelaksana proyek tersebut.

Sementara itu secara terpisah, pelaksana proyek CV Tani Buana Luhur, Heri Purnama menyatakan, sebagai rekanan soal mekanisme ini bukan tanggungjawabnya. Karena penentuan lokasi proyek ditentukan oleh pemda. “Saya hanya pelaksana proyek yang dihunjuk oleh pemda berdasarkan surat perintah pekerjaan (SPP),” ujarnya.

Berdasarkan surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara No 620/752/K/1998 tanggal 10 Agustus 1998 tentang Penetapan Status ruas-ruas jalan dan jembatan sebagai jalan dan jembatan kabupaten/kota yang diteken Gubsu T Rizal Nurdin, ruas jalan Arwana-Pondok Kucingan Kelurahan Sidomukti adalah sebagai jalan milik kabupaten. Heri Purnama mengatakan, karena alasan inilah pemkab Asahan menetapkan lokasi proyek pemeliharaan berkala jalan yang didanai dari dana stimulus APBN 2009 ini ditetapkan dilokasi tersebut.

“Kalau memang pemerintah daerah salah, yah seharusnya perusahaan melayangkan protes kepada Pemkab Asahan, bukan kepada kami, karena kami bekerja melaksanakan proyek pemerintah yang nota bene untuk kepentingan negara, dan masyarakat,” kata Heri. Selengkapnya...

Selasa, 08 September 2009

Demo PLN di Kisaran Berakhir Rusuh


Daerah, 05-09-2009
*indra sikoembang
MedanBisnis – Kisaran

Aksi unjuk rasa masyarakat yang berlangsung sejak dua tiga hari lalu, di Kantor PT PLN (Persero) Ranting Kisaran berakhir rusuh, Jumat (4/9). Massa yang menuntut tidak adanya pemadaman bergilir tersebut terlibat bentrok dengan polisi. Bahkan, 13 pengunjuk rasa ditangkap pihak kepolisian.

Bentrok antara petugas dan para pendemo ini berawal dari robohnya pintu pagar Kantor PLN Ranting Kisaran, ketika massa mendorong pintu untuk berusaha masuk ke halaman kantor PLN tersebut, untuk bertemu dengan Kepala PLN Ranting Kisaran M Marpaung.

Sejumlah pengunjuk rasa juga sempat menjadi korban pemukulan polisi. Dan tindakan tersebut diduga disengaja untuk melumpuhkan para pengunjuk rasa. Polisi juga sempat mengejar sejumlah pengunjuk rasa yang berhasil melarikan diri.

Polisi pun berhasil mengamankan para 13 pengunjukrasa. Di antaranya, Kiki Komaini, mahasiswa semester akhir Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Muhammadiyah Asahan yang juga seorang wartawan harian terbitan Jakarta. Aditya Pramana, Sekjen Lingkar Studi Aksi untuk Demokrasi Indonesia (LS-ADI). Kedua aktivis yang gigih memperjuangkan kepentingan masyarakat ini dilumpuhkan pertama kali oleh polisi.

Usai petugas berhasil memboyong ke 13 orang tersebut, Kapolres Asahan, AKBP Rudi Sumardiyanto langsung menggelar konferensi pers di Mapolres Asahan. Dikatakannya, peristiwa ini dipicu karena kondisi psikologis massa dan petugas, karena mungkin sama-sama sedang berpuasa, sehingga kondisi psikologis massa dan petugas mendorong timbulnya bentrok.

Terkait dengan adanya insiden pemukulan yang dilakukan polisi terhadap para pengunjuk rasa, Kapolres berjanji akan mengusut kasus ini. Dia juga berjanji akan mencari akar permasalahan, sehingga terjadi bentrok antara polisi dan pengunjuk rasa.
Namun sebelumnya, pejabat Kepolisian ini menyatakan, unjuk rasa yang digelar para aktivis kemarin tanpa mendapat izin kepolisian, sesuai dengan Undang-Undang nomor 9 tentang izin unjuk rasa. Bahkan begitu juga dengan demo-demo sebelumnya, yang juga digelar tanpa izin.

Kepolres mengatakan, unjuk rasa yang terjadi ke PLN juga bukan hanya ke kantor PLN, namun juga dilakukan ke Gardu Induk Sentang, Kisaran Timur, saat malam hari. “Kita sudah bersikap tolerir. karena laporannya aksi unjuk rasa yang terjadi karena unjuk rasa spontanitas,” jelasnya.

Dalam aksi unjuk rasa ini, ratusan warga yang ikut menyaksikan aksi unjuk rasa sangat terkejut dengan tindakan polisi dalam mengamankan para pengunjuk rasa yang tiba-tiba bersikap keras kepada para aktivis. Soalnya warga juga tahu, pintu pagar PLN yang roboh karena didorong oleh mahasiswa sudah memang dalam kondisi rusak.

Karena dalam aksi unjuk rasa sebelumnya pun pintu ini juga roboh dalam aksi saling dorong antara petugas dan massa. Namun dalam aksi itu polisi tidak bersikap apapun, malah bersikap sangat persuasif kepada massa. Sedangkan dalam aksi unjuk rasa kali ini, robohnya pintu pagar bukan karena ada aksi saling dorong antara petugas dan massa.

Aksi unjuk rasa ke PLN terus menerus dilakukan warga, karena frekuensi pemadaman listrik tidak mengalami pengurangan. Malah tengang waktu pemadaman semakin pendek sehingga warga hanya bisa beberapa jam dapat menikmati penerangan listrik. Pemadaman terjadi 3-4 kali dalam sehari, sehingga mengundang emosional warga. Terutama kondisi ini sangat terasa dampaknya kepada umat muslim, karena pelaksanaan ibadah puasa yakni berbuka, tarawih dan sahur menjadi terganggu. Karena warga tidak berani meninggalkan rumah, akibat takut bahaya kebakaran dan pencurian akibat pemadaman listrik.

Buruk
Buruknya pelayanan PLN lebih parah terjadi di kecamatan Air Joman. Selama dua hari, sejak Rabu (2/9) warga sama sekali tidak menikmati listrik. “Selama 2 x 24 jam kami sama sekali tidak menikmati listrik. Bahkan sampai hari ini (Jumat) pun listrik di kampong kami ini tidak nyala,” ujar Zainal Harahap (42) warga lingkungan III kelurahan Binjai Serbangan Kecamatan Air Joman, Asahan kepada wartawan. Selengkapnya...

Indonesia Raya Tak Dinyanyikan pada Pelantikan DPRD Asahan


Politik, 08-09-2009
*indra sikoembang
MedanBisnis - Kisaran

Kasus luputnya lagu Indonesia Raya yang terjadi pada rapat paripurna DPR dengan agenda tunggal mendengar pidato kenegaraan menyambut peringatan ke-64 HUT RI di Jakarta terjadi di Asahan.

Kasus yang terjadi di Asahan adalah lagu kebangsaan RI Indonesia Raya tidak dikumandangkan saat rangkaian acara pelantikan 45 anggota DPRD Asahan periode 2009-2014.yang digelar Senin kemarin di Gedung DPRD Asahan.

Sejumlah undangan mempertanyakan mengapa lagu kebangsaan Indonesia itu tidak dikumandangkan. Sebab, acara pelantikan tersebut merupakan acara kenegaraan. Oleh karena itu, sudah semestinya lagu kebangsaan Indonesia Raya dinyanyikan.
Tidak ada konfirmasi dari Sekretaris DPRD Asahan Abu Hanifah terkait hal ini. Abu Hanifah tidak juga dapat ditemui dan dihubungi wartawan.

Pengambilan sumpah dan pelantikan ke-45 anggota DPRD tersebut, dilakukan Ketua Pengadilan Negeri Kisaran Choiril Hidayat berdasarkan Skep Gubernur Sumatera Utara No 170/3484.K/2009 tanggal 4 September 2009 tentang Pemberhentian Anggota DPRD Asahan dan Pengangkatan Anggota DPRD Asahan masa 2009-2014.

Proses pelantikan para anggota DPRD terpilih tersebut sekaligus menandakan masa tugas anggota DPRD periode 2004-2009, secara otomatis berakhir termasuk unsur pimpinan DPRD, yakni Ketua DPRD dan wakil Ketua DPRD Asahan.

Benteng Panjaitan dari Partai Golkar dan Arif Fansuri dari Partai Demokrat mewakili dua partai politik (Parpol) peraih kursi terbanyak, terpilih sebagai Pimpinan DPRD sementara dan Wakil Pimpinan sementara.

Sebagai unsur pimpinan DPRD sementara, keduanya akan memimpin hingga terpilih pimpinan DPRD yang definitif, dan memiliki tugas pokok untuk memimpin rapat-rapat DPRD, memfasilitasi pembentukan fraksi-fraksi dan kelengkapan DPRD, dan menyusun rancangan Tatib DPRD. Selain itu, mereka harus menyiapkan proses pemilihan pimpinan DPRD definitif secepatnya.

Bupati Asahan Risuddin dalam sambutannya mengatakan pelantikan tersebut merupakan catatan sejarah bagi masyarakat Asahan,dimana masyarakat telah mensukseskan pesta demokrasi yang cukup kompleks dibandingkan dengan pemilu sebelumnya, yakni pemilu kali ini diikuti 44 parpol. “Tanggal 7 September merupakan hari sejarah bagi kita yakni Asahan telah memiliki anggota DPRD yang baru,” sebut Bupati.

“Saya berharap kepada anggota DPRD baru untuk meneruskan jalinan kerja sama yang baik yang telah berlangsung selama ini. Bahkan ke depan bisa lebih meningkatkan serta membawa nusansa baru di DPRD Asahan,” kata Bupati seraya mengucapkan selamat kepada DPRD yang baru untuk mengabdi kepada kepentingan rakyat Asahan

Wakil Pimpinan sementara Arif Fansuri mengatakan, pihaknya akan segera membentuk dan menyusun tata tertib serta perangkat kelengkapan DPRD, Komisi dan fraksi. “Kami harapkan dukungan penuh dari seluruh anggota DPRD Asahan untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat Asahan,” ujar Arif pada MedanBisnis usai pelantikan. Selengkapnya...

indra sikoembang © 2008. Design by :Yanku Templates Sponsored by: Tutorial87 Commentcute