Marhaban Ya Ramadhan

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1435 H



Jumat, 25 September 2009

Bayi Raksasa dengan Berat 8,7 Kg Muhammad Akbar Risuddin Mencatat Rekor Baru


Daerah, 25-09-2009
*indra sikoembang / yuni naibaho
MedanBisnis – Kisaran

Bayi berkelamin laki-laki dengan berat 8,7 kg dan panjang badan 62 cm yang lahir melalui operasi caesar, di Rumah Sakit Umum Abdul Manan Simatupang (RSU-AMS) Kisaran pada Senin, 21 September 2009 lalu, disebut-sebut sebagai bayi terbesar dan telah memecahkan rekor baru sebagai bayi terbesar di Indonesia.
Berdasarkan catatan MURI, pada 7 Oktober 2008, bayi terlahir terbesar adalah Ardyan Angga Pramudya, anak dari pasangan Susetyo TS dan Sri Kushardiyat asal Karanganyar, Jawa Tengah. Saat dilahirkan berat Ardyan 6,870 kg, panjang 69 cm, dan lingkar kepala 40 cm.
Sementara, bayi dari pasangan Ani (30) dan Hasanuddin (42) warga Dusun I Desa Bulan-Bulan Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batubara, yang diberi nama Muhammad Akbar Risuddin yang lahir pada 21 September 2009 lalu, beratnya mencapai 8,7 kg dengan panjang 62 cm, sehingga dicatat memecahkan rekor MURI sebagai bayi terbesar yang baru.
M Akbar Risuddin merupakan anak ketiga dari pasangan Ani dan Hasanuddin. Bayi pertama dan kedua dari pasangan ini juga lahir dengan berat badan di atas normal. Anak pertama mereka lahir dengan berat 5,3 kg, sedang anak kedua 4,5 kg. “Sebenarnya anak saya empat, namun karena saya mengalami keguguran, maka Akbar ini anak saya yang ketiga,” kata Ani pada MedanBisnis, Kamis (24/9) yang didampingi nenek bayi, Wardana (55) di RSU Abdul Manan Simatupang.
Saat dipertanyakan kenapa bayinya lahir begitu besar, Ani yang memiliki berat badan 110 kg ini saat hamil juga mengaku heran. Karena menurutnya, makanan yang ia konsumsi saat hamil biasa-biasa saja, namun ia mengaku kalau sehari-hari sering mengonsumsi es.
Selama masa kehamilan putera ketiganya ini, rutinitasnya sehari-hari sebagai pedagang kue dan gorengan di kampung tempat tinggalnya juga tidak terganggu. Bahkan, ibu berbadan besar ini dia tidak merasakan berat sama sekali saat mengandung puteranya tersebut, sehingga awalnya ia juga mengaku sempat terkejut ketika mengetahui bayinya seberat 8,7 kilogram.
Bupati Asahan Berikan Nama
Sementara itu, Bupati Asahan Risuddin bersama istri Helmiati melihat secara langsung ibu dan bayi tersebut ke RSU-AMS. Karena merasa mendapat kehormatan, Ibu Ani langsung meminta kepada Bupati untuk memberikan nama pada bayi tersebut, dan secara spontan Bupati memberikan nama bayi itu Muhammad Akbar Risuddin. “Akbar artinya besar, maka namanya kita buat Muhammad Akbar Risuddin,” sebut Risuddin seraya mendoakan semoga Muhammad Akbar kelak bisa menjadi bupati. Bupati bersama istri juga memberikan bantuan berupa uang untuk keperluan Muhammad Akbar Risuddin.
Sementara itu, Direktur RSU AMS, dr Herwanto mengatakan sampai saat ini, kondisi bayi sangat bagus. Sebelumnya, proses kelahiran bayi tersebut ditangani oleh pihak RSU–AMS, yakni ditangani oleh dokter ahli kandungan Binsar Sitanggang. “Meskipun pasien mengunakan Jamkesmas, kami tetap melayani pasien dengan sebaik mungkin,” ujar Herwanto.
Faktor Genetik
Bayi raksasa yang terlahir normal melalui operasi caesar dengan berat mencapai 8,7 kg di RSU H Abdul Manan, Kisaran, dinilai karena faktor besar masa kehamilan atau BMK (makrosomia) berat. Yakni lebih kurang di atas 5.000 gram termasuk makrosomia berat.
Menurut Kadis Kesehatan Sumut dr Chandra Syafei SpOG, di Sumut sendiri belum terdata untuk rata-rata kelahiran seperti itu. Sebab, bayi masa kelahiran seperti ini tinggi akan resiko kematian karena ada resiko dari penyakit gula (diabetes) bawaan dari orangtua. Selain itu disebabkan banyak zat gula dalam darah (metabolik asedosi) yang bisa menyebabkan sesak nafas.
“Penyebab BMK ini, ibu terkena penyakit gula, obesitas atau kegemukan, hamil lebih waktu, kemudian ibu banyak anak, ibu sudah tua di atas 35 tahun merupakan sederetan penyebabnya. Biasanya anak pertama lahir BMK, maka anak selanjutnya akan ikut,” kata dokter spesialis kandungan ini kepada wartawan, Kamis (24/9).
Untuk itu, menurutnya, bisa dicegah dengan melakukan kontrol hamil secara rutin minimal satu kali sebulan selama tujuh bulan. Dan dua sampai empat kali masa kehamilan di atas tujuh bulan. Biasanya, 30% ibu diabetes bisa melahirkan anak besar dan 65% diantaranya bisa melahirkan anak dengan jenis kelamin laki-laki.
Dia menekankan untuk melakukan pencegahan ibu hamil berisiko dapat melakukan kontrol dan nantinya dokter akan memberikan resep obat. Sedangkan, dalam daftar pustaka di Parklin Hospital pernah ada berat bayi sebesar 6050 gram dan juga pernah ada 11300 gram di luar negeri, tapi meninggal dunia dan hanya hidup beberapa saat. “Ada juga yang 10,77 kg di Ohio, Amerika. Tapi kalau untuk Indonesia, kasus ini baru pertama,” katanya.

0 komentar:

Posting Komentar

indra sikoembang © 2008. Design by :Yanku Templates Sponsored by: Tutorial87 Commentcute