Marhaban Ya Ramadhan

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1435 H



Senin, 30 November 2009

Butuh Dana Besar untuk Mendaftar Jadi Calon Bupati


Politik, 30-11-2009
*indra sikoembang
MedanBisnis – Kisaran

Pameo yang menyebutkan politik itu mahal biayanya, memang benar. Setidaknya dengan menilik proses pendaftaran bakal calon (balon) Bupati Asahan 2010, adagium itu tidak terbantahkan lagi.
Salahsatu bakal calon untuk pemilihan kepala daerah (pilkada) Kabupaten Asahan tahun 2010, Helmiati, harus mengeluarkan dana sebesar Rp 32, 5 juta hanya untuk mendaftar ke partai politik (parpol) yang membuka lowongan pendaftaran menjadi calon bupati.
Supriandi, salah satu anggota tim pendaftaran Helmiati, mengungkapkan hal itu kepada MedanBisnis, Sabtu (28/11) di Kisaran.
Dia menjelaskan, dana sebesar itu dikeluarkan Helmiati karena setiap parpol yang membuka pendaftaran, mengenakan biaya adiministrasi kepada setiap bakal calon yang mendaftar ke parpol tersebut.
Biaya pendaftaran Helmiati sebagai bakal calon Bupati Asahan terdiri dari empat parpol yakni Partai Demokrat (PD) dan Partai Amanat Nasional yang mengenakan biaya masing-masing sebesar Rp 10 juta.
Sedangkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mengenakan biaya pendaftaran sebesar Rp 7,5 juta, Partai Persatuan Pembagunan (PPP) hanya Rp 5 juta. “Kami telah memenuhi semua biaya setiap parpol yang membuka pendaftaran bakal calon,“ ujar Supriadi.
Pengakuan Supriandi dibenarkan Ketua Tim Penjaringan PD Asahan, Budianto Lubis. Ia mengatakan hal itu untuk membuktikan keseriusan sang bakal calon maju dalam pilkada 2010.
Hingga saat ini pihaknya telah menerima tiga pendaftaran bakal calon bupati dan satu pendaftaran sebagai bakal calon wakil. Budianto tidak menyebutkan biaya pendaftaran untuk calon wakil bupati.
Tetapi jika dihitung secara matematis, PD Asahan telah menerima setidaknya uang sebesar Rp 30 juta dari tiga pendaftar calon bupati Asahan.
Ketua Tim Penjaringan PPP, Jamius, mengungkapkan hal senada. Sayangnya ia mengaku belum mengetahui jumlah dan nama kandidat yang telah mendaftar sebagai calon bupati dari partai berlambang Ka’bah tersebut.
Ia juga belum dapat memberitahukan berapa dana yang telah diperoleh PPP dari hasil proses pendaftaran tersebut. Rencananya, tanggal 3 Desember mendatang ia akan mengumumkan siapa saja yang mendaftar ke PPP melalui sebuah konfrensi pers. Selengkapnya...

Senin, 23 November 2009

Sudah Delapan Tahun ‘Kaki Gajah’ Tidak Ditemukan di Asahan

Daerah, 21-11-2009
*indra sikoembang
MedanBisnis – Kisaran

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Asahan menegaskan, sejak delapan tahun lalu (2002 – 2009) tidak ada ditemukan warga setempat yang mengidap penyakit filariasis atau kaki gajah. Meskipun diakuinya, pada tahun-tahun sebelumnya ada warga yang menderita penyakit tersebut.
“ Berdasarkan survei Dinkes Asahan dan Puskesmas tidak lagi ditemukan gejala dan penderita baru di daerah Asahan. Data yang kami peroleh, mulai dari tahun 2002 hingga tahun 2009, Dinkes tidak menemukan penderita kaki gajah,” ungkap Pengelola Penyakit Filariasis Dinkes Asahan M Haris pada MedanBisnis, Jumat (20/11) di gedung Dinkes setempat.
Haris menjelaskan antara tahun 2000 dan 2001, Asahan pernah memiliki kasus penderita kaki gajah, namun hal tersebut dapat diatasi dan hingga saat ini tidak ada ditemukan kembali kasus baru. Mengenai daerah endemis penyakit gajah, Asahan memiliki beberapa daerah, yakni Sei Kepayang, Air Joman dan Bandar Pulau
Meskipun tidak ditemukan, Haris mengatakan, Dinkes Asahan selalu melakukan penyisiran dan pencegahan serta sosilisasi kepada masyarakat, khusunya daerah-daerah endemis. Penyakit kaki gajah (Filariasis atau Elephantiasis) adalah golongan penyakit menular yang disebabkan oleh cacing Filaria yang ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk.
Lanjutnya, setelah tergigit nyamuk, parasit (larva) akan menjalar dan ketika sampai pada jaringan sistem lympa maka berkembanglah penyakit tersebut. Penyakit ini bersifat menahun (kronis) dan bila tidak mendapatkan pengobatan, dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki.
“Penyakit kaki gajah ini bukanlah penyakit yang mematikan, namun demikian bagi penderita mungkin menjadi sesuatu yang dirasakan memalukan bahkan dapat mengganggu aktifitas sehari-hari,” ujar Haris.
Karena itu, kata Haris, masyarakat harus waspada dan berusaha menghindarkan diri dari gigitan nyamuk dengan membersihkan semak-semak di sekitar rumah, kuras tempat penampungan air seperti bak mandi, WC dan menimbun barang-barang bekas tempat berkembang biaknya nyamuk. Selengkapnya...

Selasa, 17 November 2009

Warga Asahan Diimbau Peduli Lingkungan, MedanBisnis Dapat Penghargaan


Daerah, 16-11-2009
*indra sikoembang
MedanBisnis – Kisaran

Seluruh warga Kabupaten Asahan diminta untuk peludi terhadap lingkungan sekitar. Terutama kesehatan lingkungan yang dapat berdampak terhadap kualitas generasi mendatang.
Demikian disampaikan Bupati Asahan Risuddin pada pembukaan Asahan Medical Expo (Asmex) 2009 di lapangan Parasamya Kisaran akhir pekan lalu. ” Kepada seluruh masyarakat untuk dapat meningkatkan derajat kesehatan lingkungan yang berdampak pada peningkatan kualitas bangsa,” ujarnya.
Dikatakannya, kesehatan lingkungan terdiri dari tiga pilar, yakni pilar pertama, bahwa lingkungan sehat merupakan cermin prilaku sehat, prilaku sehat menunjukan kemandirian masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kualitas kesehatannya dan didukung oleh pelayanan kesehatan yang bermutu untuk meningkatkan derjat kesehatan masyarakat Indonesia.
Sedangkan yang kedua, lingkungan baik fisik maupun non fisik sangat penting untuk menciptakan rakyat bertambah sehat, namun tidak mungkin dilaksanakan oleh bidang kesehatan secara sendirian. Karenanya sangat diperlukan partisipasi berbagi program dan berbagi sektor. Sedangkan yang ketiga, seluruh jajaran kesehatan harus mampu mendorong masyarakat untuk terus menerus meningkatkan komitmennya dalam peningkatan kualitas kesehatan lingkungan, sehingga masyarakat semakin sehat dan produktif sebagai langkah pasti peningkatan kualitaas bangsa
” Marilah kita wujudkan lingkungan sehat, rakyat sehat, menuju bangsa yang sehat dan bermartabat melalui semangat, sehingga kita dapat bersama-sama kita sehat,” ujarnya, seraya mengajak seluruh jajaran kesehatan untuk bekerja dengan penuh semangat, sabar dan yakin akan tujuan yang akan dicapai bersama.
Sementara itu, Kadis Kesehatan Asahan drg Habinsaran mengatakan peringatan HKN ke-45 merupakan momen penting bagi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Asahan untuk mengajak masyarakat peduli lingkungan. Pasalnya, sebagian besar wabah penyakit bersumber pada lingkungan yang tidak bersih maupun tidak sehat, apalagi tingkat kepedulian masyarakat masih minim karena belum membudayanya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Habinsaran juga mengatakan berbagai upaya telah dan tengah dilakukan Dinkes untuk terus meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, diantarnya dengan digelarnya Asmex 2009 yang bertujuan untuk menambah wawasan masyarakat terhadap informasi tentang pelayanan kesehatan, pembiayaan kesehatan, produk-produk alat kesehatan dan pendidikan kesehatan serta masyarakat, agar masyarakat juga ikut peduli dengan kesehatan.
“ Melalui event Asmex 2009 diharapkan masyarakat lebih mengetahui tentang informasi kesehatan dan diharapkan kepulian kesehatan juga lahir pada diri kita masing-masing “ ujarnya.
Peduli Kesehatan
Dalam peringatan HKN ke 45, pemerintah kabupaten Asahan memberikan penghargaan kepada lembaga atau perorangan yang memperhatikan serta peduli dengan kesehatan. Dari 20 orang yang mendapatkan penghargaan, Harian MedanBisnis satu-satunya media yang dinyatakan oleh Pemkab Asahan sebagai media pemerhati kesehatan. Hal itu terbukti dengan banyaknya berita-berita kesehatan yang ditulis wartawan harian MedanBisnis di Asahan. Penghargaan berupa piagam langsung diserahkan Bupati Asahan kepada wartawan harian MedanBisnis Kabupaten Asahan. Selengkapnya...

Rabu, 11 November 2009

Kades dan Camat Akui Ada Kutipan Biaya KTP

dAERAH, 11-11-2009
*indra sikoembang
MedanBisnis – Kisaran

Meskipun Bupati Asahan Risuddin menyatakan pengurusan kartu tanda penduduk (KTP), Akte Kelahiran dan Kartu Keluarga (KK) sejak 9 Juli 2009 telah digratiskan biaya pembuatannya di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil), namun sampai saat ini masih ada pengutipan biaya pembuatan dokumen kependudukan tersebut.
Bahkan, kutipan biaya tersebut diakui sejumlah pengurus Forum Aspirasi Kepala Desa Asahan (Fakda) Asahan dan beberapa Camat. “ Memang ada pengutipan, namun bukan kebijakan kami, melainkan kehendak masyarakat yang ingin memperoleh KTP dengan cepat,” ungkap salah satu pengurus Fakda, Sujud yang didampingi pengurus lainnya, Tukidi, Selasa (10/11), pada rapat dengar pendapat bersama Komisi A DPRD Asahan, di gedung dewan setempat.
Hal senada juga dikatakan Camat Bandar Pulau Erwandi. Menurutnya, di daerahnya pembuatan KTP ada terjadi pengutipan. Biaya pengutipan tersebut sebenarnya bukan untuk pembuatan KTP, melainkan karena jarak yang ditempuh dari Bandar Pulau ke Kota Kisaran yang berjarak 50 kilometer lebih. Apalgi biaya oprasional untuk pengantar dan menjemput KTP tersebut ke Dukcapil yang terletak di Kantor Bupati Asahan tidak ada.
“ Kami juga mengakui ada sedikit biaya untuk pembuatan KTP, namun itu bukan kebijakan dari kami, melainkan biaya terimaksih saja dari pemohon pembuat KTP,” ujar Erwandi.
Hadir juga dalam kesempatan itu, Kapala Bidang Pendaftaran Dukcapil Asahan Aldy. Dikatakannya, anggaran yang ada di Dukcapil hanya untuk pembelian blangko KTP, KK dan Akte Kelahiran dan formulir pembuatannya. Sedangkan untuk operasional atau intensif tidak ada dianggarkan dalam APBD Asahan.
“ Megenai biaya intensif Dukcapil pihaknya pernah mengajukannya, namun biaya tersebut ditolak, karena dinilai melanggar aturan,” sebut Aldy, seraya melaporkan bahwa computer yang mencetak KTP, akte dan KK Didukcapil hanya 10 unit dan 10 printer yang dioprasikan oleh 34 orang.
Dari pertemuan yang berlangsung selama tiga jam tersebut, akhirnya ketua Komisi A DPRD Asahan Bunyaddin berserta anggota meminta kepada Fakda dan Dukcapil untuk mempersiapkan draf-draf yang dapat mempercepat pembuatan dokumen kependudukan tersebut secara gratis.
“ Dalam pertemuan selanjutnya, kami berharap Dukcapil telah mempersipakan draf-draf yang menjadi permasalahan dalam pembuatan KTP, KK dan akte kelahiran,” sebut Bunyaddin. Selengkapnya...

Jumat, 06 November 2009

Pemkab Asahan Gelar Medical Expo 2009

Daerah, 06-11-2009
*indra sikoembang
MedanBisnis – Kisaran

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asahan akan menggelar Medical Expo 2009 di Lapangan Parasamya Kisaran. Kegiatan yang berlangsung 14 – 15 November 2009 itu dirangkai dengan peringatan hari kesehatan nasional ke-45.
Demikian dikatakan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Asahan drg Habinsaran pada MedanBisnis, Kamis (5/11) di gedung Dinkes setempat.
“Berbagai persiapan telah dilakukan, baik dari pihak Dinkes Asahan maupun pihak organized yakni Koalisi Untuk Asahan Sehat (KuAs),” ujarnya.
Dikatakannya, kegiatan yang akan menonjolkan informasi pelayanan kesehatan tersebut bertujuan untuk menambah wawasan masyarakat terhadap informasi tentang pelayanan kesehatan, pembiayaan kesehatan, produk-produk alat kesehatan dan pendidikan kesehatan. “ Melalui event Asahan Medical Expo 2009 diharapkan masyarakat lebih mengetahui tentang informasi kesehatan,” katanya.
Selain itu kata Habinsaran, event tersebut mengajak para pelaku usaha dan pengelola pelayanan yang bergerak di bidang pelayanan kesehatan, perusahaan pembiayaan (ansuransi kesehatan) distributor alat-alat kesehatan, pengelola pendidikan kesehatan dan pelaku usaha lainya yang ingin berpromosi dan berperan dalam Asahan Medical Expo 2009. “ Kegiatan ini juga ajang promosi bagi pelaku pengerak kesehatan,” sebut Habinsaran.
Disebutkan, peserta yang akan mengisi event tersebut diantaranya dari Dinkes, rumah sakit swasta, klinik, akademi kebidanan, keperawatan, Apotik, perusahaan farmasi, perusahaan alat-alat kesehatan dan usaha kesehatan lainya.
“ Saat ini, ada 18 peserta yang telah mendaftar dalam event Asahan Medical Expo diantarnya dari dunia pendidikan kesehatan, klinik, apotik serta perusahan farmasi, “ ujar Nazli seraya mengatakan event juga menyedikan hiburan, berupa senam aerobic, fun games, band competition. Selengkapnya...

Selasa, 03 November 2009

Calhaj Asahan Diberangkatkan


Daerah,03-11-2009
*indra sikoembang
MedanBisnis – Kisaran

Pemkab Asahan melepas secara resmi keberangkatan 382 calon jemaah haji (calhaj) Asahan yang akan berangkat dengan kelompok terbang (Kloter) 10 dan 17 untuk menunaikan ibadah haji ke tanah suci Makkah. Pelepasan calhaj juga diiringi ribuan masyarakat Asahan, termasuk para keluarga calhaj.
Bupati Asahan dalam sambutanya yang dibacakan Sekda Asahan mengatakan keberangkatan menunaikan ibadah haji adalah suatu perjalanan yang bernilai luhur dan mulia, karena Allah SWT menjanjikan surga bagi haji yang mabrur. “ Semoga kita menjadi haji yang mabrur,” kata Erwin Syahrul Pane, Senin (2/11) di halaman kantor Bupati Asahan.
Erwin juga berpesan kepada seluruh Calhaj, untuk segera kembali meluruskan niat dalam melaksanakan ibadah haji, niatkan bahwa ibadah haji tersebut hanya untuk Allah semata, bukan untuk meningkatkan status sosial di tengah – tengah masyarakat, kemudian Calhaj juga diminta untuk terus meningkatkan kualitas nilai ibadah haji, pelihara dan jaga kesehatan fisik serta jaga keamanan diri masing-masing.
“ Mari kita petik pengalaman jamaah haji tahun lalu, perhatikan petunjuk-petunjuk keselamatan dan patuhi jadwal yang ditetapkan, Insya Allah semua akan selamat,” harapan Erwin.
Dikatakan lagi, jamaah haji merupakan tamu Allah di tanah suci. Karena itu pihaknya berharap para jamaah dapat berbuat selayaknya tamu yang baik, yang menghormati tuan rumah. Terlebih berkunjung ke Baitullah di tanah Haram Makkah.
Hadir pada pelepasan Calhaj tesebut, DPRD Asahan yang diwakili oleh Wakil Ketua Arief Fansuri, Dandim 0208 Asahan, Kejari, Kapolres diwakili oleh Kabag Bina Mitra, Kakandepag Asahan dan para keluarga Calhaj. Selengkapnya...

indra sikoembang © 2008. Design by :Yanku Templates Sponsored by: Tutorial87 Commentcute