Politik, 26-10-2009
*indra sikoembang
MedanBisnis – Kisaran
Bambang Wahyudi dan Anas Fauzi Lubis, masing-masing sebagai bakal calon Bupati dan wakil Bupati, menyatakan kesiapannya bertarung di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Asahan tahun depan. Pasangan ini akan bertarung melalui jalur independen.
“Kami akan maju melalui jalur indenpenden di Pilkada 2010 mendatang,” tegas Bambang kepada MedanBisnis, Minggu (25/10), usai mendeklarasikan pasangan Jawa Batak (Baja) tersebut di Padepokan Joko Tingkir Asahan.
Menurut pasangan ini, bertarung melalui jalur independen telah dipersiapkan matang. Bahkan mereka mengklaim telah mendapat dukungan penuh dari masyarakat Jawa yang populasinya mencapai 50.000 orang.
“Saat ini dukungan kepada kami mendekati angka 50.000 orang dan masih terus mengalir. Begitu pun, saya dan Anas terus melakukan silaturahim secara langsung,” sebut Bambang yang pernah menjabat sebagi Direktur RSU Abdul Manan Simatupang Asahan.
Bambang mengungkapkan. keikutsertaanya di pilkada tersebut, karena dalam dirinya telah mengalir darah sebagi pelayan masyarakat, bukan dilayani. “Dokter itu tugasnya melayani dan dalam darah saya sudah mengalir sifat melayani. Karenanya saya siap melayani rakyat Asahan untuk membagun ke depan,” ujar Bambang.
Selengkapnya...
Marhaban Ya Ramadhan
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1435 H
Senin, 26 Oktober 2009
Bambang dan Anas Pilih Jalur Independen
Diduga Flu Burung, Darah Ayub Dikirim ke Jakarta
Daerah, 26-10-2009
*indra sikoembang
MedanBisnis – Kisaran
Contoh darah M Ayub (6) warga Dusun I Desa Air Genting Kabuapten Asahan yang diduga saspek flu burung dikirim ke Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI), untuk memastikan apakah pasien terkena flu burung atau penyakit lain.
“Kami telah mengambil serum darah Ayub dan serum akan kami kirim ke pusat,” kata Staf Bidang Flu Burung Dinas Kesehatan Sumatera Utara Miswar pada MedanBisnis, Minggu (25/10) saat mengecek kondisi M Ayub di Rumah Sakit Abdul Manan Simatupang.
Tujuan dari pengambilan sampel darah Ayub kata Miswar adalah untuk diuji di laboratorium, karena hanya Depkes pusat yang dapat mengetahui virus tersebut. “Hal ini dilakukan untuk memastikan apakah Ayub terkena virus flu burung (H5N1) atau tidak dan mengenai hasilnya akan diketahui 2 minggu kedepan,” sebutnya.
Sedangkan Ayub sakit demam, karena kontak langsung dengan hewan, yang belakangan diketahui telah mati mendadak. Namun kata Miswar, saat mereka langsung menyisir ke daerah tempat tinggal Ayub, tidak ditemukan masyarakat yang demam tinggi seperti Ayub, namun hewan peliharaan banyak yang mati mendadak.
“ Informasi yang kami dapat dari Dinas Peternakan Asahan, hewan yang mati mendadak ternyata negatif, namun kami tetap akan membawa sampel darah Ayub untuk diuji,” ujar Miswar, yang didampingi petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan serya berharap untuk selalu berkoordinasi dengan dinas peternakan setempat.
Selengkapnya...