Marhaban Ya Ramadhan

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1435 H



Sabtu, 10 Maret 2012

Winda Fitrika Duta CTPS Asahan

Sumatera Utara Senin, 18 Okt 2010 12:38 WIB

MedanBisnis – Kisaran. Pemerintah Kabupaten Asahan menobatkan Winda Fitrika sebagai duta Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) Asahan. Diharapkan melalui duta CTPS program prilaku sehat denagn CTPS dapat tersosialisasikan ke tangah-tengah masyarakat Asahan.



"Dihari peringatan CTPS se dunia, Pemkab Asahan telah menetapkan Winda Fitrika Taufan Gama Simatupang yang juga sebagai Ketua PKK Asahan dinobatkan sebagai Duta CTPS Asahan," kata Kepala Dinas Kesehatan Asahan drg Habinsaran kepada MedanBisnis, Jumat (15/10) usai mengikuti acara CTPS di pesantren moderen Daar Al Uluum Kisaran.

Penobatan Duta CTPS, kata Habinsaran merupakan suatu bentuk percepatan penyebaran informasi dan membiasakan masyarakat untuk mencuci tangan pakai sabun. Selain itu, Duta juga diberikan kewenagan untuk melakukan kampanye serta sosilisasi dan dedukasi baik secara pribadi maupun bersama-sama dengan lembaga-lembaga terkait.

"Dengan adanya Duta CTPS, maka informasi akan tersosiliasikan dengan baik melaui Duta, apalagi Ibu Winda juga seorang Ketua PKK Asahan dan sekaligus sangat dekat dengan anak-anak sekolah," sebut Habinsaran.

Sementara itu Duta CTPS Asahan, Winda Fitrika mengatakan penobatan tersebut merupakan amanah yang cukup berat. Apalagi, katanya, setiap saat harus mensosilisasikan CTPS kepada seluruh masyarakat Asahan. Winda berjanji siap untuk menjalanakan amanah tersebut dengan senang hati dan ke depan melalui PKK akan meyusun progran-program CTPS di Asahan.

"Saya sangat senang sekali dinobatkan sebagi Duta CTPS, apalagi penyebaran informasi CTPS yang akan dilakukan merupakan informasi yang sangat efektif dan positif. Kalau kita selalu CTPS maka kita telah mencegah penyakit yang datang pada kita," ujar Winda
Bupati Asahan Taufan Gama Simatupang berharap dari kegitan tersebut dapat menggaungkan pesan-pesan kesehatan dalam mempercepat perwujudan rakyat sehat.

Sebab, rakyat yang sehat sebagai bentuk kemandirian masyarakat yang hidup bersih dan sehat menuju kualitas bangsa yang bermartabat, serta mewujudkan visi dan misi Pemkab Asahan tentang kesehatan.

"Saya mengajak kepada semua pihak untuk mencanangkan hidup bersih dan sehat pada diri sendiri, keluarga atau lingkungan. Dengan CTPS agar kita dapat membangun serta mewujudkan masyarakat Asahan, religius, sehat, cerdas dan mandiri," ujar Bupati.
(indra sikoembang)

Selengkapnya...

Warga Asahan Diminta Siap Hadapi Konversi Minah ke Elpiji

INDAG Kamis, 14 Okt 2010 10:45 WIB

MedanBisnis - Kisaran. Program konversi minyak tanah (minah) ke gas elpiji di Sumatera Utara kini telah memasuki tahap III. Artinya, daerah-daerah yang sebelumnya belum termasuk dalam program tahap I dan II, termasuk Kabupaten Asahan, masyarakatnya kini harus bersiap untuk beralih dalam penggunaan bahan bakar dari minyak tanah ke elpiji.



“Mau tidak mau masyarakat di seluruh Indonesia, termasuk di Asahan ini harus beralih untuk menggunakan elpiji. Karena ini adalah program nasional, dan untuk di Sumut, Kabupaten Asahan masuk dalam program tahap III program konversi ini. Sebab, pada tahun ini juga, pasokan minyak tanah bersubdisi akan ditiadakan,” kata Kabag Perekonomian Kabupaten Asahan, M Syarif kepada MedanBisnis, Rabu (13/10), di Kantor Pemkab Asahan.

Namun demikian, katanya, untuk mengakrabkan masyarakat dengan elpiji butuh peran serta PT Pertamina untuk memberikan sosialisi kepada warga dalam penggunaan elpiji dengan baik dan benar, sehingga dapat menghindarkan segala sesuatu yang tidak diinginkan. Karena selama ini, masyarakat telah dihantui ketakukan dan enggan menggunakannya saat memasak dan tetap bertahan dengan minah atau kayu bakar.

"Untuk saat ini sekitar 60% warga Asahan telah menggunakan gas, sedangkan 40% lagi masih menggunakan minah, dan itu berada di wilayah pedalaman. Agar hal ini merata, kita meminta pihak Pertamina dapat terus mensosialisasikannya kepada warga," ujar Syarif.

Kecelakaan yang kerap terjadi selama ini, menurut Syarif, merupakan kelalaian dan kurang berhati-hati saat menggunakannya, karena gas itu tidak akan berbahaya bila dipakai sesuai dengan ketentuan. Kecelakaan itu timbul akibat kurang kencangnya penutup selang sambungan kompor ke tabung gas, sehingga menimbulkan kebocoran dan akhirnya meledak. "Masyarakat harus paham benar penggunaannya, dengan memperhatikan peraturan pakai dan tidak anggap sepele dengan hal sekecil apapun," kata Syarif.

Disinggung dengan beredarnya tabung palsu, Syarif tidak ada komentar, karena dia tidak mempunyai bukti autentik menyatakan adanya tabung itu palsu. Namun ia menjelaskan, hasil temuan di lapangan, banyak berat tabung elpiji 3 kilogram tidak sesuai dari Standar Nasional Indoensia (SNI), ada beratnya yang 2,8 kg, namun ada juga yang lebih dari 3 kg.

Sedangkan untuk keberadaan minyak tanah bersubsidi di Asahan, Syarif menjelaskan Komisi B DPRD Asahan masih mangajukan permohonan perpanjangan subsidi minah ke Pertamina Pemasaran I Medan, yang kabarnya untuk November pemotongan 10% dari 20%, dan akhir Desember 2010 subsidi itu dicabut.

"Kita masih menunggu keputusan itu, diterima atau tidak," kata Syarif seraya mengatakan harga minyak tanah bersubsidi di Asahan berdasarkan HET sebesar Rp3.200 per liter. Sehingga bila ada pangkalan yang menjual minyak tanah bersubsidi di atas harga itu, maka hal itu sudah merupakan pelanggaran dan bisa dikenai sanksi. Sehingga jika ada masyarakat yang menemukannya, bisa segera melaporkannya ke pihak yang berwenang. (Indra sikoembang)

Selengkapnya...

Koperasi di Asahan Terus Bertumbuh

Sumatera Utara Jumat, 08 Okt 2010 12:13 WIB

MedanBisnis – Kisaran. Koperasi di Kabupaten Asahan terus bertumbuh. Sesuai data tahun 2009, jumlah koperasi di daerah tersebut telah mencapai 412 unit dan setiap tahunnya mengalami pertumbuhan 18 koperasi hingga 20 koperasi.



"Pertubuhan koperasi cukup bagus di daerah ini, apalagi setiap tahunya ada 20 koperasi yang tumbuh," kata Kepala Dinas (Kadis) Koperasi dan UKM Asahan melalui Kabid Koperasi M Yusup Sihotang, Rabu (6/10) kepada MedanBisnis di gedung dinas setempat.

Yusup mengakui, pertumbuhan koperasi tersebut sangat positif bagi perkembangan koperasi di tengah masyarakat. Sebab, perkembangan koperasi memiliki potensi yang besar dalam meningkatkan taraf hidup orang banyak.

"Perkembangan koperasi identik dengan pertambahan modal. Tentu saja dengan bertambahnya modal akan dapat meningkatkan penyaluran kredit kepada anggotanya. Kalau jumlah koperasi terus berkembang, maka perekonomian rakyat akan menjadi kuat," sebut Yufup.

Namun dengan terus bertumbuhnya koperasi, Yusup berharap koperasi dapat terus dipertahankan keberadaannya. Karena saat ini banyak koperasi yang telah tumbuh, setelah itu tidak aktif lagi. hal tersebut, katanya, disebabkan banyak pengurus yang tidak memahami sistem kerja koperasi tersebut. "Kami berharap koperasi yang tumbuh dapat terus berjalan," ujar Yusup seraya mengatakan dari 412 koperasi yang terdaftar hanya 234 yang aktif.

Perkembangan koperasi tersebut, menurut Yusup, tidak terlepas dari peran pemerintah daerah dengan berbagai kebijakan-kebijakan pemberdayaan koperasi yang telah dilakukan selama ini. Sebab, katanya, pemerintah daerah melakukan pembinaan, di antaranya dengan meyurati pengurus dan mensosialisasikan peraturan terkait koperasi sehingga pengurus taat dengan aturan tersebut.

"Kita selalu melakukan pembinaan terhadap koperasi. Bila koperasi tersebut menghadapi persoalan, kami selalu melakukan pendekatan, agar persoalannya dapat segera selesai," terang Yusup sembari mengatakan bahwa jenis yang mendominasi koperasi di Asahan adalah koperasi KSU dan KJKS BMT. (indra sikoembang)

Selengkapnya...

Taufan Jaring Aspirasi hingga ke Warung Kopi

MedanBisnis – Kisaran. Pembangunan Kabupaten Asahan sepertinya akan dijalankan sesuai keinginan rakyatnya. Sebab, Bupati Asahan Taufan Gama Simatupang terus melakukan diskusi dengan warganya tanpa mengenal tempat dan waktu. Bahkan, aspirasi warga dijaring hingga ke warung kopi.



Taufan Gama Simatupang bersama Wakil Bupati Surya, menyahuti atau menjaring aspirasi masyarakat hingga ke warung kopi. Hal ini dilakukan, karena bupati ingin mendengar langsung aspirasi serta keluhan dari masyarakat.

“Kita mau mendegar langsung aspirasi masyarakat dan masyarakat bisa langsung menyampaikan aspirasinya kepada saya,” kata Taufan kepada MedanBisnis, Jumat (1/10), usai melakukan diskusi di warung kopi milik warga di Tugu Perjuangan, Kota Kisaran.

Selain didampingi wakilnya, Taufan juga didampingi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Zulkarnaen, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Asahan Mahendra dan beberapa kepala bagian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asahan lainya. Kelompok eksekutif ini sempat melakukan diskusi tentang pembangunan Asahan ke depannya.

“Selain kita menyahuti aspirasi, saya bersama staf melakukan diskusi kecil di warung kopi ini. Jadi untuk kepentingan masyarakat, di mana saja bisa kita bahas,” terang Taufan.

Sementara itu, seorang warga Asahan Zasnis Sulung yang terlibat langsung dengan diskusi tersebut, mengatakan bahwa dirinya dengan bupati membicarakan tentang lingkungan dan keberadaan hutan di Asahan. Karena menurut data, bahwa hutan Asahan seluas 45.000 ha, kini 15.000 ha telah dialih fungsikan oleh masyarakat menjadi kebun.

“Untuk hutan, bupati merencanakan program tumpang sari atau meminta pemilik kebun menanami pohon hutan di sela-sela sawit. Bila lahan perkebunan tersebut memiliki sertifikat, maka pemilik akan di PTUN, sebab wilayah tersebut masih hutan lindung,” papar Zasnis.

Selain masalah hutan, bupati juga membicarakan tentang penanggulangan banjir. Dalam waktu dekat, Pemkab Asahan akan melakukan pengerukan sungai Asahan sepanjang 100 km. “Pengerukan sungai dimulai dari sungai Sei Kepayang. Hal ini dilakukan untuk penanggulangan banjir,” ujar Zasnis seraya mengatakan bupati juga membicarakan tentang program pembangunan lainnya. (indra sikoembang)

Selengkapnya...

indra sikoembang © 2008. Design by :Yanku Templates Sponsored by: Tutorial87 Commentcute