Marhaban Ya Ramadhan

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1435 H



Kamis, 30 Juli 2009

Ribuan Kelambu Dibagi Gratis ke Daerah Endemis Malaria

Daerah 30-07-2009
*indra sikoembang
MedanBisnis – Kisaran

Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan awal bulan Mei hingga Juli 2009 telah membagikan kelambu gratis sebanyak 7.348 kelambu kepada ibu hamil dan bayi, di sejumlah daerah endemis malaria di Kabupaten Asahan.

“Dalam tahap pertama ini, Dinkes telah membagi 7.348 kelambu gratis di daerah endemis malaria,” ujar Kepala Dinkes Asahan melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Yunan Pane pada MedanBisnis, Rabu (29/7) di gedung dinkes setempat.

Yunan mengatakan, pembagian kelambu gratis tersebut dilakukan untuk melindungi ibu hamil dan bayi dari penularan penyakit malaria, dan kelambu yang dibagikan tersebut di distribusikan di setiap kecamatan endemis di Kabupaten Asahan, di antaranya Kecamatan Aek Songsongan sebanyak 1.031 kelambu untuk tiga desa (Desa Buntu Maraja, Gonti Malaha dan Desa Tangga).

Kemudian, Bagan Asahan menerima 1.187 kelambu untuk tiga desa (Desa Bagan Asahan Induk, Bagan Asahan Baru dan Bagan Asahan Pekan), Kecamatan Silo Laut menerima 200 kelambu untuk satu desa yakni Desa Silo Baru, Kecamatan Tanjung Bali menerima 535 kelambu untuk satu desa yakni Desa Pematang Sei Baru, dan Kecamatan Sei Kepayang Timur menerima sebanyak 1.752 kelambu untuk lima desa (Desa Sei Sembilang, Sarang Helang, Sei Tempurung, Sei Pasir dan Sei Lunang )

“Kelambu tersebut kita bagikan khusus daerah endemis malaria,” kata Yunan, seraya mengatakan teknis pembagiannya kelambu akan dilakukan petugas Dinkes Asahan melalui Puskesmas dan Bidan Desa di daerah masing-masing.

Kelambu yang berasal dari bantuan Global Fun tersebut diterima Dinkes Asahan sebanyak 10.050 kelambu, kata Yunan masih merupakan media yang efektif untuk menghalangi gigitan nyamuk malaria (Anopeles) yang sangat membahayakan tersebut. “Ibu hamil saat ini membutuhkan proteksi dari gigitan nyamuk malaria dan kelambulah saat ini media yang dapat mencegah gigitan nyamuk tersebut,” ujar Yunan.

Selain itu menurutnya, penggunaan anti nyamuk yang berlebihan, bagi ibu hamil sangat berbahaya bagi bayi yang dikandungnya, karena terhirup racun pembunuh nyamuk yang dihasilkan melalui asap atau semprotan. “Ibu hamil lebih baik tidur di dalam kelambu guna menghindari gigitan nyamuk malaria ketimbang anti nyamuk. Karena kadungan racun pektisida di dalamnya dapat mengganggu perkembangan janin atau bayi jika terhirup,” jelas Yunan.

Sebelumnya, kata Yunan, Dinkes Asahan melakukan mass blood survey (MBS) di desa Sei Sembilang dan Sarang Helang. Dinkes menemukan 37 warga dari 756 yang diperiksa dinyatakan positif malaria, dari 37 warga tersebut langsung diberikan pengobatan dan penganganan khusus.

“ Program MBS tersebut untuk mencari dan menemukan penderita malaria untuk diobati, agar angka malaria dapat turun di Asahan,” ungkap Yunan.

0 komentar:

Posting Komentar

indra sikoembang © 2008. Design by :Yanku Templates Sponsored by: Tutorial87 Commentcute