Daerah, 05-09-2009
*indra sikoembang
MedanBisnis – Kisaran
Aksi unjuk rasa masyarakat yang berlangsung sejak dua tiga hari lalu, di Kantor PT PLN (Persero) Ranting Kisaran berakhir rusuh, Jumat (4/9). Massa yang menuntut tidak adanya pemadaman bergilir tersebut terlibat bentrok dengan polisi. Bahkan, 13 pengunjuk rasa ditangkap pihak kepolisian.
Bentrok antara petugas dan para pendemo ini berawal dari robohnya pintu pagar Kantor PLN Ranting Kisaran, ketika massa mendorong pintu untuk berusaha masuk ke halaman kantor PLN tersebut, untuk bertemu dengan Kepala PLN Ranting Kisaran M Marpaung.
Sejumlah pengunjuk rasa juga sempat menjadi korban pemukulan polisi. Dan tindakan tersebut diduga disengaja untuk melumpuhkan para pengunjuk rasa. Polisi juga sempat mengejar sejumlah pengunjuk rasa yang berhasil melarikan diri.
Polisi pun berhasil mengamankan para 13 pengunjukrasa. Di antaranya, Kiki Komaini, mahasiswa semester akhir Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Muhammadiyah Asahan yang juga seorang wartawan harian terbitan Jakarta. Aditya Pramana, Sekjen Lingkar Studi Aksi untuk Demokrasi Indonesia (LS-ADI). Kedua aktivis yang gigih memperjuangkan kepentingan masyarakat ini dilumpuhkan pertama kali oleh polisi.
Usai petugas berhasil memboyong ke 13 orang tersebut, Kapolres Asahan, AKBP Rudi Sumardiyanto langsung menggelar konferensi pers di Mapolres Asahan. Dikatakannya, peristiwa ini dipicu karena kondisi psikologis massa dan petugas, karena mungkin sama-sama sedang berpuasa, sehingga kondisi psikologis massa dan petugas mendorong timbulnya bentrok.
Terkait dengan adanya insiden pemukulan yang dilakukan polisi terhadap para pengunjuk rasa, Kapolres berjanji akan mengusut kasus ini. Dia juga berjanji akan mencari akar permasalahan, sehingga terjadi bentrok antara polisi dan pengunjuk rasa.
Namun sebelumnya, pejabat Kepolisian ini menyatakan, unjuk rasa yang digelar para aktivis kemarin tanpa mendapat izin kepolisian, sesuai dengan Undang-Undang nomor 9 tentang izin unjuk rasa. Bahkan begitu juga dengan demo-demo sebelumnya, yang juga digelar tanpa izin.
Kepolres mengatakan, unjuk rasa yang terjadi ke PLN juga bukan hanya ke kantor PLN, namun juga dilakukan ke Gardu Induk Sentang, Kisaran Timur, saat malam hari. “Kita sudah bersikap tolerir. karena laporannya aksi unjuk rasa yang terjadi karena unjuk rasa spontanitas,” jelasnya.
Dalam aksi unjuk rasa ini, ratusan warga yang ikut menyaksikan aksi unjuk rasa sangat terkejut dengan tindakan polisi dalam mengamankan para pengunjuk rasa yang tiba-tiba bersikap keras kepada para aktivis. Soalnya warga juga tahu, pintu pagar PLN yang roboh karena didorong oleh mahasiswa sudah memang dalam kondisi rusak.
Karena dalam aksi unjuk rasa sebelumnya pun pintu ini juga roboh dalam aksi saling dorong antara petugas dan massa. Namun dalam aksi itu polisi tidak bersikap apapun, malah bersikap sangat persuasif kepada massa. Sedangkan dalam aksi unjuk rasa kali ini, robohnya pintu pagar bukan karena ada aksi saling dorong antara petugas dan massa.
Aksi unjuk rasa ke PLN terus menerus dilakukan warga, karena frekuensi pemadaman listrik tidak mengalami pengurangan. Malah tengang waktu pemadaman semakin pendek sehingga warga hanya bisa beberapa jam dapat menikmati penerangan listrik. Pemadaman terjadi 3-4 kali dalam sehari, sehingga mengundang emosional warga. Terutama kondisi ini sangat terasa dampaknya kepada umat muslim, karena pelaksanaan ibadah puasa yakni berbuka, tarawih dan sahur menjadi terganggu. Karena warga tidak berani meninggalkan rumah, akibat takut bahaya kebakaran dan pencurian akibat pemadaman listrik.
Buruk
Buruknya pelayanan PLN lebih parah terjadi di kecamatan Air Joman. Selama dua hari, sejak Rabu (2/9) warga sama sekali tidak menikmati listrik. “Selama 2 x 24 jam kami sama sekali tidak menikmati listrik. Bahkan sampai hari ini (Jumat) pun listrik di kampong kami ini tidak nyala,” ujar Zainal Harahap (42) warga lingkungan III kelurahan Binjai Serbangan Kecamatan Air Joman, Asahan kepada wartawan.
Marhaban Ya Ramadhan
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1435 H
Total Tayangan Halaman
53520
Aku...
Ini loh yang namanya Sikoembang, kmu dapat menghubungi aku di 081534541114
Awas Jadi Target Q
Siapun kamu, pasti ada gilirannya untuk aku jepret, apalgi kalau kamu seorang koruptor
Ini Gaya Q, mana Gaya Mu

aku bergaya setengah bugil, ternyata seksi juga ya..
Beraktifitas di Udara
Kerjaan ini bagian profesi aku setiap harinya
Impian Ku

Berhayal dulu, Barulah Jadi Kenyataan
S n i p e r

Latihan menembak, biar jadi penembak jitu, bukan Mau JadI TeroriS
Mata Elang

Jangan coba-coba lihat mata ku, tapi kalau mau coba yaa silahkan
Jurnalist Berjenggot
Inilah ciri khas aku..bagaimana ciri khas mu ?
Sang Jawara

Gantungkan cita-citamu setinggi langit, agar pialamu juga akan setinggi langit
Waspadalah..waspadalah

Aku bukan bang napi, tapi aku seorang jurnalis
About Me
Selasa, 08 September 2009
Demo PLN di Kisaran Berakhir Rusuh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Wakil Gubsu Gatot Pujonugroho
Gatot memberikan sambutannya dalam acara di kabupaten Batubara
Bupati Asahan
Bupati Asahan, Drs H Taufan Gama simatupang MAP sampaikan Visi dan Misi
Din Syamsudin
Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsudin saat menghadiri Milad di Kabupaten Asahan, 2009
Alm Risuddin
Bupati Asahan alm Risuddin saat melakukan penghormatan kepada sang Merah Putih dalam acara Nasional di Lapangan Parasamya Kisaran
Nanang Sukarna
Mantan Kapolda Sumut Nanang Sukarna saat berada di Kabupaten Batubara dalam rangka peninjauan pelaksanaan pemilihan kepala daerah Batubara
Ok Arya Zulkarnaen
Ok Arya sebelum menjadi Bupati Batubara saat memantau pelaksanaan Pemilu di Batubara
Salam Komando
Sertijab Kapolres Asahan antara Rudi Sumardiayanto dengan Mashudi, 2009
Sertijab
Serah terima jabatan Kapolres Asahan antara Mashudi dengan J Didiek Dwi Priantono
0 komentar:
Posting Komentar