Finansial Selasa, 25 Jan 2011 07:47 WIB MedanBisnis – Kisaran. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asahan menganggarkan dana Rp 160 juta untuk penanganan gizi buruk. Anggaran ini bertambah Rp 59 juta dibandingkan tahun 2010 yang hanya Rp 101 juta. Penambahan anggaran gizi buruk untuk pemberian asupan makanan yang bergizi bagi balita. Pemberian makanan tambahan (PMT) yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan berupa susu dan biscuit selama 90 hari yang mengandung 300-400 kalori dan 10-15 gram protein setiap hari. “Pada tahun ini anggaran kita bertambah untuk gizi buruk dan dana yang akan diberikan kepada penderita gizi buruk berupa asupan yang bergizi, “kata Kepala Dinas Kesehatan, drg Habinsaran kepada MedanBisnis, Senin (24/1) terkait dengan datangnya hari Gizi. Mengenai data kasus gizi buruk di Asahan, Habinsaran mengatakan, terdapat 190 kasus gizi buruk selama tahun 2010 yakni delapan di antaranya meninggal. “Berdasarkan data yang saya ketahui, ada 8 yang meninggal, dan sisanya banyak dirawat dan menjadi perhatian dinas ,” ujar Habinsaran. Penyebab munculnya gizi buruk, kata Habinsaran, karena balita tidak mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif, balita disapih sebelum umur 2 tahun, tidak mendapati makanan pedamping ASI pada umur 6 bulan atau lebih, makanan tidak bergizi, setelah 6 bulan balita jarang disusui, lingkungan kotor dan faktor lainya. Sedangkan tanda-tanda balita terkena gizi buruk yakni balita sangat kurus dan wajahnya mirip orangtua, cengeng dan rewel, tulang iga tampak jelas, perut cekung, serta terlihat rambut tipis dan wajah kusam. Gizi buruk memiliki beberapa tipe, di antaranya marasmus, kwashiorkor dan gabungan keduanya. “Bila balita terkena gizi buruk, akibatnya membuat anak kurang cerdas, berat dan tinggi berbeda disbanding anak normal, sering sakit dan akhirnya menyebabkan kematian bila tidak segera dirawat tenaga medis,“ jelasnya. Penanggulanganya, Habinsaran meminta para ibu membawa balita ke Posyandu secara teratur, begitu juga pemberian ASI kepada bayi berumur 0-6 bulan hingga usia 2 tahun serta melakukan koordinasi kepada petugas kesehatan. “Dalam peringatan hari gizi tahun 2011 ini, Saya hanya menghimbau kepa Ibu-ibu untuk rutin membaya sikecil keposyandu, “ minta Habinsaran, sembari mengatakan pihaknya akan terus meningkatkan kinerja posyandu dan bidan desa, agar visi dan misi Pemkab Asahan untuk mewujudkan Asahan yang religius, sehat, cerdas dan mandiri terwujud. (indra sikoembang)
Marhaban Ya Ramadhan
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1435 H
Total Tayangan Halaman
Aku...
Awas Jadi Target Q
Ini Gaya Q, mana Gaya Mu
Beraktifitas di Udara
Impian Ku
S n i p e r
Mata Elang
Jurnalist Berjenggot
Sang Jawara
Waspadalah..waspadalah
About Me
Blog Archive
-
▼
2012
(70)
-
▼
Juli
(21)
-
▼
Jul 20
(19)
- Pasar Lelang Kakao Asahan Sudah Tak Berjaya Lagi
- Asahan Melayani Test Tuberkulin
- Asahan akan Minta Pupuk Subsidi yang Dibutuhkan Pe...
- Asahan Rangking 4 MTQ Ke–33
- Asahan Janjikan Bonus Rp 100 Juta Bagi Peraih Emas...
- Asahan Sudah Salurkan Pinjaman Modal UMKM Rp 2,6 M...
- Asahan Terima BDB Rp 120 Miliar dari Pempropsu
- Asahan Daerah Rawan Bencana Alam
- Asahan Susun Program Percepatan Swasembada Pangan
- Asahan Rehabilitasi Ratusan Rumah Tidak Layak Huni
- Asahan Anggarkan Rp 300 Juta Biaya Operasional Raskin
- Asahan Berlakukan Pajak Air Tanah
- Asahan Siap Himpun PBB Rp 5,6 Miliar
- Asahan Targetkan APBD Capai Rp 1 Triliun
- Asahan Masih Cari Lahan, Deliserdang Siapkan 700 H...
- Asahan Alokasikan Rp 160 Juta Tangani Gizi Buruk
- Kabupaten Asahan Belum Bebas Kusta
- Asahan Miliki TPU Muslim yang Baru
- Asahan Siap Kelola BPHTB dan PBB
-
▼
Jul 20
(19)
-
▼
Juli
(21)
Jumat, 20 Juli 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar