Marhaban Ya Ramadhan

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1435 H



Jumat, 20 Juli 2012

Asahan Masih Cari Lahan, Deliserdang Siapkan 700 Hektar

AgriBisnis Selasa, 22 Feb 2011 07:17 WIB MedanBisnis – Kisaran. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asahan terus mencari lahan untuk menyukseskan gerakan nasional (Gernas) peningkatan produksi dan mutu kakao. Pasalnya, lahan kakao di Asahan banyak yang sudah beralih fungsi menjadi kebun sawit, sehingga Pemkab Asahan terus mendata lahan kakao masyarakat yang masih berproduksi. “Kita akan data lahan kakao yang masih ada, karena diketahui banyak lahan kakao dialihfungsikan oleh pemiliknya,” kata Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan melalui Kabid Perkebunan Asahan, Rafiani Ritonga kepada MedanBisnis, Minggu (20/2). Dijelaskannya, untuk mensukseskan program gernas peningkatan kakao tersebut memerlukan lokasi lahan kakao seluas ratusan hektar, sementara petani kakao sekarang ini banyak yang telah beralih. “Asahan dulu terkenal dengan kakaonya, tapi sekarang kita perlu mendata kembali tanaman kakao yang ada apakah masih ada atau tinggal nama,” ujar Rafiani. Rafiani juga mengatakan tanaman kakao tersebut harus homogen serta kakao yang dapat diikut sertakan dalam Gernas adalah lahan kakao dengan tanaman tua, rusak berat dan terserang hama penyakit. Kemudian tanaman tidak produktif, kurang terawat dan mempunyai drainase baik tidak tergenang air pada waktu musim hujan. “Waktu kita untuk mencari lahan tersebut higga bulan April ini, semoga kita dapat mencari lahan yang dibutuhkan,” harapnya. Kemudian untuk mensukses progrm tersebut, Asahan juga kata dia, mencari tenaga kontrak pendamping (TKP) dan pembantu lapangan petugas tenaga kontrak pendamping (PLPTKP). “Kita butuh satu orang sarjana pertanian dan satu orang tamatan sekolah pertanian,” jelasnya. Sementara itu, petani kakao asal Kecamatan Sei Dadap, H Hutauruk mengatakan persoalan yang sulit dihadapi petani adalah persoalan hama kakao. Pasalnya hingga kini hama kakao tersebut tidak bisa diatasi oleh petani, sehingga produksi kakao jauh menurun dibandingkan 2 tahun lalu. “Hama kakaolah yang membuat kami bingung mengatasinya, sudah segala macam racun disemprotkan, tapi hama tetap menggrogoti tanaman kakao kami, dan kami hanya dapat memanen buah kakao sekitar 2-3 kilogram perminggu,” aku Hutauruk yang memiliki lahan kakao seluas dua hektar ini. Siapkan 700 Hektar Sementara itu, Kabupaten Deliserdang yang juga masuk dalam program gerakan nasional (Gernas) peningkatan mutu kakao telah menyiapkan lahan seluas 700 hektar sesuai permintaan pemerintah pusat. Bahkan, daerah ini sudah melakukan identifikasi lahan-lahan pertanian yang akan di tanami kakao. Dari 700 hektar lahan tersebut, 200 hektar untuk peremajaan dan 500 hektar untuk intensifikasi. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Deliserdang H Wirdan Y Rangkuti di dampingi Kabid Perkebunan RP Simanjuntak kepada MedanBisnis,Jumat (18/2) mengatakan, lokasi peremajaan tanaman kakao ditetapkan di Kecamatan Sibolangit seluas 50 hektar dan Namorambe 150 hektar. Sementara untuk intensifikasi dengan luas 500 hektar berada di Kecamatan Kutalimbaru dan Kecamatan Sunggal. “Sekarang ini kami dalam tahap identifikasi terhadap lahan kelompok tani di Kecamatan Kutalimbaru dan Sunggal. Kalau kedua kecamatan itu ada lahannya yang tidak sesuai persyaratan, kita geser ke kecamatan lainnya,” papar Wirdan. Dijelaskan Wirdan, petani yang diikutkan dalam program Gernas adalah petani yang selama ini sudah bergabung dalam kelompok tani dimana setiap anggota kelompok akan mendapat minimal 4 hektar. Sedangkan bibit termasuk saprodi dari pihak Propinsi Sumatera Utara yang akan di berikan kepada empat kabupaten yakni Kabupaten Deliserdang, Asahan, Madina dan Tapanuli Selatan. Sementera Pemkab Deliserdang menyediakan sarana penunjang alat pertanian kecil berupa hand player, gunting galah, benih tanaman sela untuk peremajaan dan pelatihan kelembagaan kelompok petani. RP Simanjuntak menambahkan, petani kakao di Deliserdang masih cukup banyak, meski hasil produksinya baru berkisar 600 hingga 700 kg per hektar biji kakao kering per tahun. Dikatakan Simanjuntak, untuk satu hektar lahan dapat ditanami 1.000 batang kakao dengan jarak 3 x 3 meter. Adapun bibit kakao yang akan di salurkan dalam program Gernas yakni jenis somatik embrio genesis (SE) dari Balai Pembibitan Kopi dan Kakao Jember. (indra sikoembang/rinaldi samosir)

0 komentar:

Posting Komentar

indra sikoembang © 2008. Design by :Yanku Templates Sponsored by: Tutorial87 Commentcute